Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

3 Penulis Asal Lampung Lolos Seleksi “100 Tahun Pramoedya Ananta Toer”

April 25, 2025 20:33
IMG-20250425-WA0005

HATIPENA.COM – Tiga penulis asal Lampung, masing-masing Wahyu Iryana, Andri Wicaksono, dan Hastuti dinyatakan lolos seleksi “Menulis 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer” 2025, yang digelar oleh Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski). Penetapan itu tertuang dalam berita acara Nomor: 51/BA/HISKI/IV/2025, yang diumumkan Jumat (25/4/2025).

Tim Kurator yang terdiri dari Prof. Dr. Novi Anoegrajekti,.M.Hum., Sudartomo Macaryus, dan Prof. Dr. Aprinus Salam, M. Hum., telah melaksanakan proses seleksi terhadap 136 abstrak yang masuk dalam kegiatan “Menulis Bersama 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer”.

Dalam berita acara itu disebutkan, proses penilaian dilakukan dengan mempertimbangan kesesuaian tema dan subtema, perspektif/pendekatan, novelty/kebaruan, dan sebaran wilayah/afiliasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Tim Kurator menetapkan 40 abstrak guna mengikuti tahap selanjutnya.

Ketua Umum Hiski Pusat Novi Anoegrajekti mengatakan, guna mengakomodasi abstrak yang tidak diterima, HISKI Pusat memberi beberapa alternatif, antara lain, abstrak dilengkapi menjadi naskah yang utuh dan dikirimkan ke Jurnal Sastra atau Jurnal Arif, sesuai dengan ketentuan dan template kedua jurnal.

“Selain itu, para penulis secara bersama melakukan publikasi dengan membentuk kepanitiaan dan menyepakati pemrosesan serta pembiayaan bersama,” bunyi berita acara tersebut.

Diketahui, Wahyu Iryana adalah seorang akademisi dari Universitas Islam negeri (UIN) Raden Intan. Ia menulis abstrak dengan judul “Pramoedya dalam Ekosistem Digital: Resonansi Kesusastraan dan Narasi Perlawanan di Era Siber”. Sedangkan Andri Wicaksono dan Hastuti (Grup) menulis “Kemerdekaan Ideologi Pramoedya Ananta Toer dalam Novel di Masa Perang”

Berdasarkan data, dari 40 abstrak yang diterima panitia, para penulis berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), The International Federation for Public History, Kerad-Askara, Satupena Jakarta, dan Rumah Buku Ultimus. Sedangkan 35 penulis lainnya merupakan akademisi.

Wahyu Iryana mengatakan, ia tertarik mengangkat tema ekosistem digital di era siber, karena memang saat ini adalah eranya kesusastraan digital. Apa lagi saat ini banyak sekali penulis yang tidak mencantumkan sumber atau daftar pustaka yang bersifat digital.

“Ini menarik untuk diangkat menjadi sebuah tulisan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Satupena Lampung Rizal Pandiya, yang mengikuti kegiatan tersebut, gagal seleksi abstrak karena diduga lupa mencantumkan judul abstrak. Ia lalu merivisi abstrak dengan menambahkan judul “Reinkarnasi Arok Dedes dan Relasi Kuasa”.

“Saya sudah susulkan judul abstrak tersebut, tapi mungkin sudah tidak diterima lagi karena dinilai kurang cermat,” ujarnya. (*)

Berita Terkait