HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Negeri Seribu Ormas: Ketika Setiap Kepala Punya Maunya dan Bendera Sendiri

April 26, 2025 19:18
IMG-20250426-WA0156

Dani Hamdani

HATIPENA.COM – Selamat datang di Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati, budaya, dan yang tak kalah membanggakan: organisasi masyarakat (ormas). Konon jumlahnya sudah menembus angka ribuan (bahkan puluhan ribu), sebuah pencapaian yang mungkin membuat negara-negara lain tercengang. Di sini, tampaknya setiap minat, ideologi, hobi, bahkan mungkin setiap jenis sakit perut kronis, berpotensi melahirkan sebuah ormas dengan AD/ART dan seragam kebanggaan sendiri.

Fenomena “Negeri Seribu Ormas” ini sungguh unik. Di satu sisi, ini menunjukkan betapa dinamisnya masyarakat kita, betapa beragamnya aspirasi dan cara kita untuk berkumpul dan menyuarakan kepentingan bersama (atau sekadar menyalurkan hobi yang spesifik). Ada ormas pecinta kucing anggora, ormas pemerhati janda bolong, ormas pejuang hak-hak tukang parkir minimarket, bahkan mungkin ormas yang anggotanya hanya berjumlah tiga orang namun memiliki visi misi setinggi langit.

Namun, di sisi lain, keberlimpahan ormas ini juga menimbulkan pertanyaan menggelitik. Apakah semua ormas ini benar-benar memiliki tujuan yang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat luas? Ataukah sebagian hanya menjadi wadah eksklusif untuk menyalurkan ego dan kepentingan segelintir orang? Jangan-jangan, ada ormas yang tujuan utamanya hanyalah mendapatkan proyek atau sekadar memiliki legalitas untuk memasang spanduk di perempatan jalan.

Lucunya, seringkali kita melihat persaingan yang cukup sengit antar ormas, bahkan yang memiliki tujuan yang tampak serupa. Mungkin ini adalah hukum alam organisasi: semakin banyak pemain, semakin ketat persaingan untuk mendapatkan perhatian (dan mungkin juga dana). Kita jadi sering melihat ormas A dan ormas B saling klaim paling berjasa, paling peduli, atau paling “paling” lainnya. Sebuah tontonan yang cukup menghibur, terutama jika disaksikan sambil menyeruput kopi di warung pinggir jalan.

Belum lagi potensi ormas untuk menjadi alat politik. Di tahun-tahun menjelang pemilu, misalnya, kita akan melihat ormas-ormas yang tadinya adem ayem tiba-tiba menjadi sangat vokal dan militan dalam mendukung kandidat tertentu. Setelah pemilu usai? Ya, kembali adem ayem lagi, mungkin sambil menunggu “jatah” berikutnya.

Tentu saja, kita tidak bisa menggeneralisasi semua ormas. Ada banyak ormas yang benar-benar tulus berjuang untuk kepentingan masyarakat, melakukan aksi sosial yang nyata, dan menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun bangsa. Namun, keberadaan “ormas-ormas karbitan” atau yang hanya mementingkan diri sendiri juga menjadi bagian dari lanskap “Negeri Seribu Ormas” ini.

Jadi, mari kita nikmati saja fenomena unik ini. Anggap saja ini adalah bagian dari kekayaan khazanah sosial kita. Sebuah negeri di mana setiap orang tampaknya memiliki kebutuhan untuk “berorganisasi”, entah untuk tujuan yang mulia, tujuan yang aneh, atau mungkin tanpa tujuan yang jelas sama sekali. Yang pasti, dengan seribu ormas (dan mungkin akan terus bertambah), Indonesia tidak akan pernah kekurangan warna dan… potensi keributan kecil di tingkat akar rumput. Sungguh sebuah negeri yang… terorganisir dalam ketidakteraturan yang menawan. (*)
@sorotan

#NegeriSeribuOrmas #FenomenaOrmas #IndonesiaBerorganisasi #SatireSosial #WargaBerdayaAtauBergaya