Jil Kalaran
HATIPENA.COM – Di atas kertas yang nyaris sobek
Pena menari gemetar meski teguh
Ia menuliskan yang disembunyikan angin
Mengangkat suara dari lorong-lorong bisu
Tapi selalu ada bayang di belakangnya
Wajah kekuasaan yang tebal dan telinga tipis
Yang benci disentuh oleh kata
Dan takut ditelanjangi cahaya
Pers adalah burung di kabel listrik
Berkicau dengan jantung berdebar
Meski sadar tiap nada bisa jadi jerat
Sebab diam artinya kalah
Di hari kebebasan ini
Kita rayakan para pencipta cermin
Yang terus menulis dan merekam
Meski sensor menggantung di pintu redaksi
Bila pers adalah cahaya
Biarkan ia menyilaukan
Kebenaran tak lahir dari bisikan istana
Dan kata akan tetap tumbuh sekalipun di ruang paling gelap (*)
(Sajak ini untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia, 3 Mei 2025)
4 Mei 2026