HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Marindo Kurniawan, dari Softball ke Puncak Birokrasi Lampung

June 20, 2025 18:08
IMG-20250620-WA0058

Oleh: Rizal Pandiya
Sekretaris Satupena Lampung


HATIPENA.COM – Dua jalan berbeda yang bermuara pada satu tujuan: mengabdi untuk Lampung tercinta. Adalah Rahmat Mirzani Djausal dan Marindo Kurniawan – dua sahabat sejak duduk sebangku di SMAN 2 Tanjungkarang, sama-sama tumbuh dalam semangat kompetisi lapangan softball tiga dekade lalu – yang hari ini berdiri berdampingan sebagai pemimpin di Provinsi Lampung.

Rahmat Mirzani Djausal – akrab disapa Iyai Mirza – meniti jalur politik hingga terpilih sebagai Gubernur Lampung di usia muda. Marindo mengukir karier panjang dalam birokrasi hingga akhirnya ia dilantik oleh sahabat lamanya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Lampung di Balai Keratun, Jumat (20/6/2025).

“Sudah tiga puluh tahun lebih kami memupuk cita-cita memajukan Lampung. Hari ini, alhamdulillah, kami dipertemukan kembali, bukan sebagai teman lama semata, tapi sebagai mitra dalam tanggung jawab yang besar untuk membangun Lampung lima tahun ke depan,” ucap Gubernur Mirza dengan haru.

Marindo Kurniawan bukan hanya seorang birokrat berprestasi. Ia adalah anak tanah tua – lahir dan besar di Menggala, Tulangbawang, kota bersejarah yang dulunya menjadi simpul kerajaan tua dan pusat penyebaran Islam di Lampung. Ia tumbuh dalam napas sejarah, dibesarkan di lingkungan yang kental dengan nilai kekerabatan, spiritualitas, dan kehormatan lokal.

Lahir 6 Desember 1980, Marindo adalah representasi generasi muda, orang Menggala asli, “Omega” – istilah yang secara akrab melekat bagi orang Menggala. Ia mengenyam pendidikan dasar di SDN 1 Menggala dan melanjutkan ke SMPN 1 Menggala sebelum hijrah ke kota untuk menimba ilmu di SMAN 2 Tanjungkarang.

Tahun 1998, ia lulus di tengah gelombang reformasi dan melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Universitas Lampung, hingga meraih gelar Sarjana Teknik tahun 2003.

Konsisten di Jalur Pengabdian
Usai menyelesaikan studi, Marindo langsung diterima sebagai PNS dan memulai karier dari titik nol di kampung halaman, Kabupaten Tulang Bawang. Jabatan pertamanya adalah Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan di Dinas Pendapatan Daerah. Ia kemudian dipercaya mengisi berbagai posisi strategis, di antaranya, Kepala Bidang Pengadaan dan Aset, Kabid Anggaran di BPKAD, hingga pada 2012 ia ditarik ke lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung sebagai Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan Setda Provinsi.

Langkahnya di ibu kota provinsi kian mantap. Marindo dikenal sebagai birokrat dengan ketenangan khas, matang dalam berpikir, dan rendah hati dalam bekerja. Di tengah arus birokrasi yang dinamis, ia tetap menjunjung nilai integritas. Gelar Magister Manajemen dari FEB Unila ia raih pada 2005, menjadi fondasi kuat untuk kepemimpinannya yang kini dipercayakan pada jabatan tertinggi ASN di provinsi.

Pelantikan Marindo sebagai Sekretaris Daerah bukan sekadar selebrasi administratif. Gubernur Mirza menegaskan bahwa posisi Sekda adalah nadi birokrasi, penggerak roda organisasi, penghubung antar perangkat daerah, sekaligus figur teladan bagi lebih dari 19 ribu ASN di lingkungan Pemprov Lampung.

“Permasalahan rakyat tak bisa ditangani dengan metode lama. Sekda harus hadir dengan keputusan yang cepat, tepat, dan berani. Birokrasi tidak boleh stagnan,” tegas Gubernur saat pidato pelantikan.

Ia pun menitipkan harapan besar kepada sahabatnya, menghadirkan kepemimpinan yang bukan hanya terlihat, tapi benar-benar terasa oleh masyarakat.

Dari Softball ke Struktur Negara
Tak banyak yang tahu bahwa Marindo dan Mirza dahulu berada di satu tim softball. Mereka tergabung dalam komunitas olahraga “Smanda” yang aktif dan solid. Prestasi mereka bahkan sempat harum di tingkat provinsi hingga nasional. Marindo tercatat sebagai salah satu peletak dasar kebangkitan Perbasasi Lampung, bersama tokoh-tokoh seperti Andi Arief dan Thomas Amirico. Dua nama terakhir ini, kini menjabat Komisaris PLN dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

Ikatan olahraga itu melahirkan solidaritas dan nilai sportivitas yang terbawa hingga dewasa. Maka tidak heran jika di balik gaya kepemimpinannya yang kalem, Marindo punya semangat bertarung yang tinggi dan strategi matang layaknya atlet di lapangan.

Kini, sejarah mencatat bahwa dua anak muda dari Kotabumi dan Menggala itu dipertemukan kembali dalam takdir pengabdian. Keduanya membawa harapan besar, bukan hanya dari rakyat, tapi dari semangat lama yang kini menjelma menjadi tanggung jawab nyata.

Lima tahun ke depan adalah babak penting dalam pembangunan Lampung. Dan Dr. Marindo Kurniawan Temenggung, ST., MM telah siap mengemban amanah itu. Bukan untuk dirinya, bukan untuk nostalgia, tapi untuk tanah yang membesarkannya: Lampung. (*)