Sajak Pulo Lasman Simanjuntak
dari benua lain
kucuri jejak membatu
kemarau pecah di tangan kiri
seperti suara riuh
pesta rakyat semu
masihkah engkau bermukim di situ ?
matahari melepuh
dalam sajakmu
tak mampu lagi meninju jasadku
“aku datang tanpa topeng, seperti dulu kita pernah memburu para pekerja malam di pinggir kotamu.”
lama engkau sodorkan sumur-sumur subur
menggairahkan cuaca yang surut
dalam permainan kata
permainan makna
di depan pintu gerbang itu
sepiku terperosok
ke dalam selokan
kurenangi tangis
sungai keruh
bulan menganga
bintang-bintang terjaga
di pintu halaman rumahmu
aku berlari kencang
membawa salib
jati diri
tak bertemu
jarak tegak
berkilometer tangisan sudah kusentuh
ratusan perjudian liar
sudah kukunyah
sampai kenyang
dari hotel berbintang tiga
turun lagi ke jagad sejati
sepucuk surat genap
melenyapkan angan debat yang purba
Jakarta, Juli 1997
Catatan :
Sajak “Dari Benua Lain” masuk dalam 200 puisi pilihan lomba cipta puisi group facebook Hari Puisi Indonesia 2022 dan telah dibukukan dalam Buku Antologi berjudul “Puisi di Tanah Cahaya.