HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Dari Syiar Penyebaran Agama Islam Hingga Budaya Sasak di Lombok

August 21, 2025 12:08
IMG-20250821-WA0038

Destinasi Wisata Religi Loang Baloq

Oleh : Ni Komang Ratnawati Giri

HATIPENA.COM – Di sebuah pantai di pesisir barat pulau Lombok, tepatnya di Jalan Lingkar Selatan Kelurahan Tanjung Karang, kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Ada sebuah makam keramat atau makam wali atau makam ulama yang mensyiarkan agama Islam di daerah Lombok. Makam yang dikeramatkan atau makam yang dianggap mistis oleh Sebagian masyarakat merupakan makam seorang tokoh terkenal atau berpengaruh di Lombok, khususnya di pesisir pantai barat Pulau Lombok.

Hal ini yang menjadikan makam Loang Baloq sebagai salah satu destinasi wisata religi dan wisata sejarah oleh pemerintah Kota Mataram, karena hampir dipastikan setiap hari ada saja peziarah yang mendatangi makam Loang Baloq selain wisata relegi lainnya yang ada di kota Mataram.

Makam “Loang Baloq”, berasal dari Bahasa Sasak Lombok yang berarti Lubang Buaya. Hal ini diperkuat dari letaknya yang ada di Muara Sungai Unus di dekat Pantai Tanjung Karang. Di area makam ini ditumbuhi sebuah pohon beringin yang memiliki lubang tempat berdiamnya buaya yang konon berumur ratusan tahun.

Di lain sisi Makam Loang Baloq diartikan dalam Bahasa Sasak, Loang artinya lubang, Baloq artinya Buyut, sehingga Loang Baloq berarti Makam Buyut dari penduduk sekitar yang mendiami wilayah tersebut. Ini diperkuat bahwa di wilayah sekitar merupakan pemakaman yang di dalamnya terdapat puluhan jasad.

Keistimewaan dari Makam Loang Baloq ini adalah adanya 3 makam yang dijelaskan dari tulisan yang tertera di kawasan tersebut yaitu Makam Ulama Syekh Gaus Aburrazak, Makam Anak Yatim dan Makam Datuk Laut.

Syekh Gaus Abdurrazak adalah seorang ulama dan pendakwah agama Islam yang berasal dari Bagdad Irak yang menyebarkan agama Islam ke Palembang dan singgah di Lombok sekitar abad 18 yang silam. Perjalanan dakwah beliau ke Pulau Lombok yang mendarat di pesisir pantai Ampenan memberi petuah-petuah kepada warga dan masyarakat sekitar yang bersumber dari ajaran Islam.

Makam Syekh Gaus Abdurrazak dengan kemarik putih bersihnya, yang berada tepat di bawah pohon beringin yang seperti goa, tempat biasanya para penziarah berdoa sebagai penghormatan kepada Ulama. Di samping bagian luarnya terdapat makam yang lebih kecil ukurannya adalah makam anak yatim. Dan ada Makam Datuk Laut yang telah dikeramik hitam.

Tujuan pengunjung mengadakan wisata religi ke Makam Loang Baloq tidak hanya mengadakan kegiatan ziarah kubur, ada pengunjung yang datang hanya untuk membayar nazarnya yang telah terkabulkan dalam bahasa Sasaknya “Saur Sesangi” atau membayar janji. Dan datang ke komplek pemakaman terkadang menggelar ritual potong rambut anak balita atau “ngurisan”.

Di hari-hari tertentu dalam perayaan hari raya, komplek pemakaman Loang Baloq sering juga dikunjungi wisatawan. Misalnya saat Lebaran Idul Fitri hingga perayaan Lebaran Ketupat (Lebaran Topat seminggu setelah hari raya Idul Fitri) yang dirayakan oleh penduduk sekitar di pulau Lombok dan saat Perayaan Bulan Maulid Nabi Muhamad SAW. (*)