Bandar Lampung, Hatipena — Penguatan diplomasi bahasa merupakan langkah nyata dalam memperluas pengaruh budaya Indonesia di dunia internasional, tegas Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi, saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Diseminasi Program Diplomasi Kebahasaan dan Kesastraan di Bandar Lampung, Jumat (10/10/2025).
Menurut Kadafi, diplomasi kebahasaan bukan hanya tentang pengajaran bahasa, tetapi juga tentang memperkenalkan nilai, karakter, dan cara berpikir bangsa Indonesia di kancah global.
Melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan penerjemahan karya sastra, katanya, Indonesia dapat menanamkan pengaruh budaya yang lembut namun mendalam di berbagai belahan dunia.
“Ketika orang asing belajar bahasa Indonesia, mereka sekaligus belajar memahami Indonesia. Inilah kekuatan diplomasi kebahasaan, membangun kedekatan tanpa tekanan,” ujar politisi dari fraksi PKB ini.
Anggota DPR RI asal Lampung itu menyampaikan, dua materi penting dalam kesempatan tersebut. Pertama, “Diseminasi Program Diplomasi Kebahasaan dan Kesastraan Melalui Program BIPA dan Penerjemahan”, dan kedua, “Misi Penginternasionalan Bahasa Indonesia Melalui Program BIPA dan Penerjemahan.”
Ia mengatakan, keduanya menyoroti pentingnya kerja sama lintas lembaga, baik pemerintah, akademisi, maupun komunitas sastra, dalam mendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia.
Kegiatan diseminasi ini dibuka oleh Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI, Dr. Iwa Lukmana, M.A., Ph.D, yang menegaskan bahwa diplomasi bahasa adalah bagian strategis dari politik kebudayaan nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Dr. Fitrianita Damhuri, S.STP., M.Si., mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Ia berharap 120 peserta dari sekolah-sekolah se-Provinsi Lampung dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan menjadi pelopor literasi bahasa Indonesia di daerah.
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi Pemanfaatan Laman BIPA Daring dan Laman Penjaring yang dipandu oleh Staf Ahli DPR RI. Peserta diajak mempelajari inovasi digital dalam pembelajaran dan promosi bahasa Indonesia secara global.
Acara ditutup dengan evaluasi bersama antara panitia dan Tim Komisi X DPR RI. Evaluasi tersebut bertujuan memperkuat sinergi antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Komisi X DPR RI dalam mendukung pengembangan diplomasi kebahasaan dan kesastraan di masa mendatang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan diplomasi kebahasaan menjadi jembatan baru bagi bahasa Indonesia untuk terus mendunia — dari ruang kelas BIPA hingga forum internasional. (*)