Puisi Anto Narasoma
ketika jejak kaki ini mengitari perkampungan kehidupan, puisi itu
tercecer ke dalam
perjalanan waktu
: maka ambillah puisi ini, katamu
sebab kata-kata
yang tercecer ke dalam catatan makna, memberikan ruang bagi ribuan arti setelah kau ambil setiap diksi yang mengalir ke sungai-sungai kehidupan penyair
maka,
ambillah puisi ini untuk menyinari pikiranmu yang hitam dan gelap tanpa cahaya makna
puisi tak sekadar tampil sebagai gadis penjaja kata-kata pilihan
ke dalam warna majas yang penuh arti
maka ambillah puisi ini
karena diksi yang bertabur di atas kreativitas telah merasuk ke dalam kalimat sepenuh
daya cipta
dari kumpulan kata
yang membangun antologi bersama itu, telah menghadirkan pokok pikiran dari sejumlah masalah
di dalam dirimu
: ambillah puisi satu kata dari dalam kalimat puisi ini, katanya
sebab,
burung-burung pipit
yang mengepakkan sayapnya telah membuka ruang agar puisi-puisi itu dapat kau ambil di antara cahaya jingga pada senja ini
Palembang, 12 Januari 2024