Laporan Arsiya Oganara
Mojokerto, Hatipena – Perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan meningkatkan literasi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disampaikan tokoh literasi Nasional Bunda Suci pada acara Workshop Literasi Pertanian Hidroponik yang mengusung tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial” di Pendopo Bimasakti Peduli Negeri, Claket – Pacet, Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur, Selasa (21/1/2024).
Bunda Suci menyampaikan materi penjelasan tentang Akses Layanan Informasi Perpustakaan. Ia menjelaskan beberapa tujuan perpustakaan berbasis inklusi sosial yaitu, pembelajaran vokasi, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, ujarnya pada hatipena.com.
Kemudian, Bunda Suci melanjutkan, menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing, meningkatkan kwalitas hidup, mendorong kreativitas, dan memangkas kesenjangan akses informasi, terangnya.
Pada kesempatan ini juga, Bunda Suci menyampaikan pencapaian yang diharapkan, mengurangi kesenjangan akses informasi dan layanan informasi yang tidak membedakan siapa pun, mencerdaskan generasi muda, dan mengurangi kaum/masyarakat marginal, tegasnya.
“Membangun kepercayaan diri, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi, membangun kolaborasi dan meningkatkan jejaring sosial serta membantu individu/Masyarakat berkembang menjadi terampil dan mandiri,” imbuhnya.
Tak berhenti sampai di situ, Bunda Suci kembali menegaskan, membantu mewujudkan keberhasilan berbagai program pembangunan berkelanjutan dan perpustakaan.
Bunda Suci juga berpesan dan berharap, “Agar masyarakat menjadi trampil, mandiri dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.
Diketahui, pembicara pada acara ini adalah Noerhono Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto dengan materi Penjelasan Tentang Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) Setiap Perpustakaan Desa. Lalu, Bunda Suci dengan bahasan Penjelasan Tentang Akses Layanan Informasi Perpustakaan.
Berikutnya, Zumrotun Nisa dari Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto terkait Literasi Pertanian Hydroponik. Sofiyah Hannak Al Barra Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto tentang Pentingnya Literasi pada Masyarakat.
Pada acara ini jumlah peserta sebanyak 97 orang dari Komunitas Literasi Pertanian Hydroponik di Mojokerto. Penyelenggara acara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto bekerja sama dengan Yayasan Bimasakti (Peduli Negeri) Pacet, Trawas, Kabupaten Mojokerto. (*).