Puisi Oka Swastika Mahendra
pat gulipat, orang orang hebat
Pagar laut
Begitu manis
Rapi berbaris
Bambu lapis
Mata elang
Haus peluang
Lompat kijang
Terabas aturan
Serba bisa
Jejaring laba
Berkilo kilo
Menanti resmi
Ah kalian
Orang orang cerdik
Pemain ciamik
Akrobat menarik
Semi licik
Pelan mencekik
Tiba tiba
Buyar ambyar
Mimpi gagal
Predator darat
Melata kelaut
Jurang maut
Nyali nelayan
Takut menciut
Terjepit jepit
Sampan sakit
Ikan ketakutan
Makan racun
Tinja sesama
Buangan limbah
Kaum basah
Harta melimpah
Babak baru
Topeng topeng
Terbuka juga
Wajah lama
Manusia utama
Setengah dewa
Setengah raksasa
Tinggal pilih
Malaikat putih
Pembunuh bersih
Apakah sah
Jangan gitu ah!
Tidak penting
Jika akrobat
Main gulipat
Semua lewat
Senyap diam
Senyam senyum
Permen dikulum
Koordinasikan saja
Segara ditata
Menunggu lupa
Jangan bertanya!
Siapa berhak?
Tanah Air
Tinggal ngacir
Pergi keluar
Jaman berganti
Kelak terjadi
Terulang kembali
Jangan pesimis
Tetapi bagaimana?
Pertiwi luka
Karena rakyat
Abadi sakit
Terlunta lunta
Namun laut
Tetaplah laut
Palung maut
Ombak merenggut
Segala takut
Lepaskan saja
Bersihkan jiwa
Ikhlaskan tingkah
Para maling
Karena kita
Hanya penonton
Pinggir lapangan
Para Manggala
Mainkan orkestra
Nikmati saja
Jogjakarta 24 Januari 2025