Puisi Roso Titi Sarkoro
sepagi ini entah berapa lagu dan puisi
menyanyikan lapar sepenuh rindu
angin pagi seputih gamis
melambai luruh membelai
menawarkan seiris waktu
untuk sejenak membasuh hati lusuh
ada limbah cair mengalir
hitam merah dan entah aku tak bisa menyebut warna
dada mendesir tercekat pahit nan getir
secawan hidupku yang tak menentu
harus ku-usir dengan apa
kerna aku tak lagi siapa-siapa
kudengar nyanyian lapar
pada lipatan-lipatan bentang ruang kosong
ada nada menantang petang
sebatang paha menyingkap jendela
di ruang yang berbeda
seonggok bunga menggoda dahaga
laparku diam seribu bahasa
turunlah sebait lirik sunyi
di bawah rintik gerimis
dingin
seakan mengekalkan dogma
setajam jarum menusuk-nusuk sukma
membuka mataku yang kuyu
melaut dengan bekal jaring dan jala
aku layari laut dangkal
sebelum aku tenggelam ke palung terdalam (*)
Maret 2023