L K Ara
Aku berjalan, wahai Allah,
Lelah langkahku menggulung usia,
Namun di setiap debu yang beterbangan,
Ada rindu yang mengakar,
Ada doa yang diam-diam mengetuk pintu-Mu.
Di Aceh yang jauh,
Aku mengenal nama-Mu dari gemericik sungai,
Dari getar azan yang membelah bukit,
Kini aku tiba,
Di tanah suci-Mu, tempat rindu bersujud.
Aku hanyalah butiran pasir,
Terseret gelombang waktu yang tajam,
Namun Kau jadikan aku saksi,
Bahwa rahmat-Mu tiada bertepi.
Rumah-Mu berdiri kokoh,
Seperti jantung semesta,
Berputar dalam lingkaran cinta,
Yang tak henti-hentinya memanggil,
Dan aku,
Hanyalah titik kecil di lautan ibadah-Mu.
Tangisku menetes di sela-sela thawaf,
Mengalir ke lembah takdir,
Aku memohon pada-Mu,
Jadikan langkahku cahaya,
Jadikan sujudku keikhlasan.
Di bawah bayang Arasy-Mu,
Aku teringat tanah kelahiranku,
Seperti anak yang rindu pelukan ibu,
Aku ingin pulang,
Namun hanya pada-Mu.
Di sini aku berjanji,
Setiap helaan napas adalah syukur,
Setiap langkah adalah zikir,
Aku hanyalah kapal kecil di samudra kasih-Mu,
Berlayar menuju pelabuhan akhir.
Wahai Allah yang Maha Kasih,
Jadikan hidupku jalan pulang,
Jadikan akhirku fajar yang merekah,
Dalam naungan cinta-Mu,
Aku titipkan rindu. (*)
Mekkah, 2019