Jakarta, Hatipena – Sajak terbaru karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak ditulis pada hari ini, Senin, 27 Januari 2025.
Yang ‘membidik’ sebuah kasus viral tentang pemagaran laut di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Meskipun pagar laut sudah dicabut beberapa waktu lalu, kasus ini tetap bergulir.
Untuk mengungkap siapa tokoh (dalang) di balik pemasangan pagar bambu sepanjang 30 kilometer yang melintasi beberapa desa di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten ini.
Puisi
Pulo Lasman Simanjuntak
Pagar Laut, Sajakku Tak Bisa Melaut
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
dilukisnya lewat
sebuah pantai
tanpa deru ombak
air keruh
nelayan terkapar
perahu dulu bebas
berlayar
tanpa beban
kini terkurung
tak berdaya
dibatasi pagar bambu
tajam mencekam
sungguh mengerikan
oligarki harus dilawan
satu kata : kekompakkan !
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
cuaca dibakar
menghalang parai nelayan untiuk berangkat
tanpa ada peta laut
di tangan kanan
mereka makin miskin
melahap batu karang
kelaparan
harus bertahan
pagar laut dibangun
dengan kepalan tangan kuat
menghadang sajakku
ingin melaut
apa daya, matahari terlalu tinggi,
sajakku terjebak
di darat
ditonton ribuan rakyat
sungguh
mereka makin melarat ditelan ulat-ulat
beterbangan sangat lahap
dimanakah pengusaha
seribu naga bersembunyi ?
di balik proyek reklamasi
ditimbun urukan tanah mati
mereka makin kaya raya
mandi anggur
aliran air emas tua
bahkan nilai mata uang
berhamburan
di sungai-sungai
dari hulu sampai ke hilir
telah kehilangan airmata
pagar laut
sajakku tak bisa melaut
tak ada kata menyerah,
berjuang untuk kebebasan
mutlak
di samudera raya
milik nusantara
kukibarkan bendera indonesia raya
Jakarta, Senin, 27 Januari 2025