Puisi Edy Samudra Kertagama
Palestina, di hari raya mu engkau menangis dengan membawa suadara-saudaramu ke kubur sepi. Dan nanti jika ada yang datang padamu, siang atau malam, lantas bertanya : “tentang rumah-rumah terbakar, anak-anak menangis di bawa reruntuhan” bilang saja itu semua telah kami makamkan dalam hati, dan jika ada yang memintamu untuk memberi tahu soal luka menganga tunjuk jarimu ke langit, di sanalah tempat kami, sebuah tempat yang jauh dari reruntuhan dan nyala api.
Palestina kekasihku, buka semua jendela, agar angin dapat memainkan sulur rambutmu. kemudian simpan hati perlahan, karena di dalamnya telah tertanam ribuan bunga yang harumnya selalu bermunculan di malam hari.
Tuhan, semoga sebiji cinta buat Palestina tak lagi gugur berulang, meski kini semua telah jadi api dan abu.
Lampung, 2025