Puisi Dewi Farah
Dalam hening pagi yang menyelimuti diri
Jendela terbuka menyambut surya
Nampak balutan surban yang dulunya putih.
Kini, terselip uban di antaranya
Dan setiap helai adalah jejak waktu
Cerita tentang hari yang berlalu
Tentang senja yang telah terlewat
Dan fajar yang tak pernah alpa untuk sekedar dilupa.
Uban dalam surban bukan hanya sekadar warna
Namun ia adalah sebuah simbol
Ya, simbol kebijaksanaan
Simbol kearifan
Dan simbol kebaikan
Yang timbul bersama do’a dan harapan
Mengiringi langkah dalam perjalanan.
Di dalamnya terpahat usia yang setiap goresannya adalah fakta
Bahwa uban sebagai saksi bisu dari semua kehidupan yang penuh makna
Yang setiap helainya adalah berkah nyata
Dan di akhir hari sebuah kehidupan, surban dilepas
Uban tersenyum dalam diam.
Menyadari bahwa perjalanan ini indah
Dan dari setiap langkahnya adalah cerita yang megah
Uban pun mendapat ruang penutup yang damai dalam surban.
Madura, 21 Desember 2024