Oleh Edy Samudra Kertagama
Setiap pagi ibu memasak ubi yang diambilnya dari kebun untuk bekal ke sekolah, rasa bahagia pun begitu dalam ketika ia melepasku dengan do’a dan bismillah.
Ibu, engkaulah guru buatku ketika belum bisa menulis dan membaca serta mengeja alif ba ta.
Ibu, aku tak bisa menghitung berapa jumlah kenangan serta jasa yang telah kau simpan di saku baju sedang kini aku telah berlayar menempuh jauh dengan membawa ihwal saat kita masih mendiami rumah panggung bersama kebun di sekelilingnya.
Ibu, tunggulah kelak aku akan kembali menemuimu dengan membawa purnama, meskipun aku tahu tempatmu kini hanya ada sebuah lampu juga dua buah piring berisikan ubi untuk makan setiap pagi.
Ibu, engkaulah guru buatku walau kutahu sepanjang hari engkau hanya sendiri, sambil kau timang-timang kenangan masa lalumu, ibu.
Lampung, 2022
(Terbit dalam Antologi Senja & Gerimis 2024)
