Puisi Mitha Pisano
Di heningnya malam, kulipat tangan,
Berbisik lirih pada Allah.
Di antara gemerlap bintang dan rembulan,
Kusandarkan segala harapan.
Tetesan air mata tak terasa menetes perlahan,
Membawa rindu yang tak tertahan,
Dalam sujud aku berserah,
Memohon akan kasih-Mu yang indah.
Dunia ini penuh dengan rintangan,
Gelap yang terkadang tak berkesudahan,
Namun cahaya-Mu takkan pernah sirna,
Menerangi hati yang hampir binasa.
Ya Allah, kuatkanlah jiwaku,
Dalam badai dan gelombang waktu,
Jangan Engkau biarkan aku terjatuh,
Dalam jurang tanpa arah tujuan.
Langkah kaki ini kadang tertatih,
Tetapi aku tak ingin bersedih,
Sebab Engkau selalu hadir,
Memberi kedamaian dalam batin.
Kutemukan Engkau dalam sujudku,
Di setiap lantunan lirih doa yang syahdu,
Menghapus semua lelah dan dukaku,
Menguatkan hati ku yang terkadang rapuh.
Aku pasrahkan semua pada takdir-Mu,
Meski tak tahu jalan mana yang harus kutuju,
Namun aku yakin dalam hatiku,
Engkau selalu ada di sampingku.
Pada pagi yang kian merekah,
Kuharap hari penuh berkah,
Langkah kecil menuju cahaya,
Mendekat pada surga yang nyata.
Tuntun aku dalam kesabaran,
Jauhkan hati dari keangkuhan,
Biarkan jiwaku tetap rendah,
Dalam cinta-Mu yang penuh berkah.
Ya Tuhan, jangan biarkan hatiku,
Terjebak dalam dunia yang semu,
Karena Engkaulah tujuan abadi,
Yang menerangi hidup ini.
Seuntai harapan kupanjatkan,
Dalam doa yang penuh keikhlasan,
Bimbing aku menuju terang,
Dalam kasih-Mu yang tiada tanding.
Di setiap hembusan napas ini,
Kusandarkan hidup pada-Mu, Ilahi,
Semoga esok lebih berarti,
Dalam lindungan-Mu yang suci.
Bukittinggi, 2 Februari 2025
