Ilustrasi : AI/ Wak Rojam
Penulis : Rosadi Jamani *)
HATIPENA.COM – Ada sesuatu yang tak berubah dari Vietnam. Nguyen selalu punya waktu buat ngomongin Timnas Indonesia. Seperti fans yang denial, mereka pura-pura tak peduli, tapi tiap ada berita tentang kita, langsung heboh. Kali ini, giliran Pratama Arhan yang bikin mereka bingung.
Bayangkan, wak! Seorang pemain yang baru pindah ke Liga Thailand, main cuma 63 menit, langsung dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik pekan ke-20. Wah, ini jelas tragedi bagi Vietnam!
Kebetulan sudah agak lama tak bahas Timnas. Rindu juga. Pratama Arhan menjadi sorotan media Vietnam. Sambil seruput kopi tanpa gula, yok kita bahas lebih dalam lagi.
Arhan, si spesialis lemparan maut, baru empat kali tampil di Liga Thailand. Tapi, pesonanya langsung menghipnotis penyelenggara liga. Mereka sampai berani kasih penghargaan buat pemain yang, menurut media Vietnam, “hanya main 63 menit dan tidak cetak gol atau assist.”
Kasihan, tampaknya mereka sulit memahami konsep sepak bola modern di mana kontribusi tidak harus berupa angka di papan skor.
TheThao247.vn, salah satu media Vietnam, sampai bikin artikel khusus buat mempertanyakan keputusan ini. “Kok bisa Arhan dapat penghargaan? Dia kan cuma main sebentar,” kira-kira begitu nada mereka.
Mungkin mereka lupa, lemparan Arhan bisa lebih berbahaya dari tendangan bebas pemain mereka sendiri. Serangan mematikan tak harus datang dari kaki, bisa juga dari tangan.
Liga Thailand tak tinggal diam. Mereka menjelaskan dengan bahasa simpel. Arhan bermain dengan penuh semangat, aktif menyerang, dan lemparannya menjadi senjata mematikan. Tapi, buat media Vietnam, semua ini tetap sulit dicerna. Mereka masih sibuk berhitung, mencoba mencari logika di balik penghargaan ini.
Padahal, kalau dipikir-pikir, apakah ini pertama kalinya mereka syok dengan prestasi pemain Indonesia? Tentu tidak. Dari Egy Maulana Vikri sampai Marselino Ferdinan, selalu saja ada cerita. Belum lagi soal pemain abroad. Saking siriknya, Nguyen pernah mengatakan, “Indonesia rasa Belanda.” Begitu ada hal soal Timnas, media Vietnam langsung beroperasi bak detektif, mencari kejanggalan, seolah ada konspirasi besar.
Kalau media Vietnam masih gelisah, mungkin ini saatnya mereka bercermin. Bukannya sibuk menghitung menit bermain pemain Indonesia, lebih baik mereka fokus pada talenta sendiri. Jangan sampai nanti ada pemain Indonesia lain yang bersinar, lalu mereka kembali kebingungan.
Sementara itu, kita nikmati saja perkembangan Pratama Arhan. Semoga ia terus membuat publik Vietnam tidak bisa tidur nyenyak. Sampai jumpa di berita selanjutnya, di mana Vietnam kembali ke kebiasaan lama: heran, kaget, dan tak percaya dengan kehebatan Timnas Indonesia. (*)
*) Ketua Satupena Kalbar