Ilustrasi : AI/ Wak Rojam
Penulis : Rosadi Jamani *)
Timnas Indonesia U-20 membuka petualangannya di Grup C Piala Asia U-20 dengan penuh semangat. Mata berbinar. Dada membusung. Mimpi membara. Tapi, di Pusat Latihan Sepak Bola Pemuda Shenzen, mimpi itu dihancurkan Iran dengan kejam. Skor 3-0. Sakit. Perih. Seperti makan cabe rawit langsung satu genggam.
Anak asuh Indra Syafri datang dengan formasi 4-2-3-1. Iran? Santai saja dengan 4-4-2 klasik. Belum lima belas menit, keringat sudah bercucuran. Tapi, belum ada gol. Para pemain Timnas masih semangat. Masih berharap. Masih percaya.
Lalu menit 26, Hesam Nafari mengubah segalanya. Satu sontekan manis, satu jala bergetar. Ikram Al Giffari hanya bisa melongo. Dony Pamungkas dan Kadek Arel mencoba berlari, tapi bola sudah masuk. Garuda mulai terseok. Iran tertawa kecil.
Babak ini ditutup dengan skor 1-0. Bukan akhir dunia. Masih ada babak kedua. Masih ada harapan.
Peluit dibunyikan di babak kedua. Timnas menyerang. Jens Raven punya peluang. Satu tembakan! Aduh! Meleset! Satu lagi! Yah! Masih melenceng!
Lalu menit 63, Esmaeil Gholizadeh mencetak gol kedua Iran. Lagi-lagi Ikram Al Giffari jadi saksi. Lagi-lagi bola meluncur tanpa ampun. Iran semakin percaya diri. Timnas mulai goyah.
Menit 70, harapan itu benar-benar pupus. Mobin Dehghan mengirim satu tendangan indah ke gawang Timnas. Indah bagi Iran. Mengerikan bagi kita. Skor jadi 3-0.
Sisa pertandingan hanya jadi ajang latihan bertahan. Iran santai, menikmati kemenangan. Tambahan waktu enam menit? Formalitas belaka. Tak ada gol tambahan. Tak ada kejutan. Hanya derita yang semakin dalam.
Timnas memang kalah. Skor memang menyakitkan. Tapi turnamen belum selesai. Masih ada dua pertandingan lagi. Masih ada Uzbekistan. Masih ada Yaman. Kalau menang dua kali, bisa lolos. Kalau kalah lagi, ya… mari kita move on bersama.
Iran sekarang di puncak klasemen. Uzbekistan di belakangnya. Yaman masih di atas kita. Timnas di dasar. Tapi dasar bukan berarti tamat. Ini baru awal. Semoga keajaiban masih ada. Kalau tidak? Yah, setidaknya kita sudah berjuang.(*)
#camanewak
*) Ketua Satupena Kalbar