Oleh : Pulo Lasman Simanjuntak
Renungan Kristen
HATIPENA.COM – Dalam Alkitab Perjanjian Lama (PL) tertulis Kitab Bilangan 14:1-45 – ditulis oleh Nabi Musa- menceritakan tentang kegagalan perjalanan ‘rohani’ bangsa Israel dari mulai tanah gosyen di Mesir sampai ke tanah perjanjian di Kanaan.
Ketika sedang melakukan perjalanan ‘rohani’ dari tanah gosyen ke padang gurun untuk menuju ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya (Bilangan 14 : 8), bangsa Israel memberontak kepada Tuhan Allah dengan berbagai persungutan dan keluhan-keluhan yang cenderung ‘liar’ sebagai suatu bangsa yang diberkati oleh Tuhan.
Pada saat dalam perjalanan yang dipimpin langsung oleh Allah dengan tiang api (malam hari) dan tiang awan (siang hari) selama kurang lebih 40 tahun, bangsa Israel mulai bersungut-sungut dan kembali mengeluh yang disampaikan langsung kepada Nabi Musa dan Harun.
“Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun dan segenap.umat itu berkata kepada mereka : Ah, sekiranya.kami.mati di.tanah Mesir atau di padang gurun ini. Mengapa engkau membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang dan isteri dan anak-anak kami menjadi tawanan. Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir dan mereka berkata kepada yang lain, baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.” (Bilangan 14 : 2-4).
Persungutan ini tentu sangat berbahaya, teristimewa di hadapan mata Tuhan. Mengapa? Karena bangsa Israel sejak keluar dari Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, mereka telah mengalami banyak Mukjizat, dan pertolongan dari kuasa Tuhan.
Mereka dalam perlindungan.luar biasa dengan tiang awan (malam hari) dan tiang api (siang hari), makanan dari Surga Manna, dan selama 40 tahun perjalanan di padang gurun kaki mereka tidak bengkak dan pakaian mereka tidak lusuh atau rusak.
Bahkan, Tuhan senantiasa melindungi bangsa Israel di padang gurun yang besar dan mengerikan dengan serangan ular ganas, kalajengking, dan tanah gersang tanpa air (Ulangan 8 : 15).
Tetapi mereka tetap tidak percaya dan memberontak terhadap Tuhan, salah satu dengan persungutan atau keluhan di atas tadi.
Persungutan bangsa Israel pertama terjadi di padang gurun Sin (Keluaran 16:1-36), dan persungutan kedua ini terjadi di padang gurun Paran (Bilangan 13:1-33).
Persungutan bangsa Israel telah membuat Tuhan marah besar, seperti Tuhan berfirman kepada Musa : Berapa.lama.lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mukjizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka. Dan, Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka…., dst ..maka Ia akan menyembelih mereka di padang gurun. (Bilangan 14 : 11, 15).
Menurut Tuhan, bangsa Israel telah sepuluh kali mencobai Tuhan (Bilangan 14:22,27). Ini hukuman yang terjadi kepada bangsa Israel dengan adanya Kemarahan Tuhan akibat sepuluh kali persungutan bangsa Israel.
“Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwa kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kami diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.
Tetapi mengenai kamu bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini. Dan, anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun.” (Bilangan 14 : 29, 32).
Empat puluh tahun lamanya bangsa Israel harus menanggung akibat kesalahan mereka, supaya bangsa Israel tahu rasanya, jika Tuhan Allah berbalik meninggalkan bangsa Israel karena persungutan tadi. Bangsa Israel mati kena tulah dari Tuhan.
“Tetapi yang tinggal hidup dari orang-orang yang telah pergi mengintai negeri itu hanyalah Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.” (Billangam 14 : 38).
Bukan itu saja, hukuman berikutnya adalah bangsa Israel tewas oleh pedang tajam ketika diserang habis-habisan oleh orang Amalek dan orang Kanaan karena bangsa Israel telah berbalik dan.membelakangi TUHAN, maka Tuhan tidak menyertai bangsa Israel.” (Bilangan 14 :39-45).
Aplikasi dan Kesimpulan
Bilangan 14:1-45 mengajarkan beberapa pelajaran penting:
- Ketaatan dan iman :Bangsa Israel gagal untuk mempercayai Tuhan dan mengikuti perintah-Nya. Mereka lebih memilih untuk memberontak dan tidak percaya.
Ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan, penurutan dan iman dalam hidup kita apapun pergumulan dan pergulatan yang sedang kita hadapi saat ini baik.itu penyakit tak sembuh-sembuh, krisis ekonomi, PHK, kemiskinan, kemelaratan, problematika rumah.tangga dengan suami/isteri dan anak-anak, persoalan berat di tempat kerja, di gereja, dan masih banyak lagi penderitaan dan kesengsaraan lainnya.(baca Yakobus 1 : 12)
- Hukuman Tuhan: Tuhan menghukum bangsa Israel karena persungutan, ketidaktaatan dan ketidakpercayaan mereka.
Ini mengajarkan kita tentang konsekuensi dari ketidaktaatan dan pentingnya hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. - Kasih sayang Tuhan: Meskipun Tuhan menghukum bangsa Israel, Dia masih menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan kepada mereka. Ini mengajarkan kita tentang kasih sayang dan belas kasihan Tuhan yang tidak pernah berakhir.
Terpenting kita berbalik dan bertobat sungguh-sungguh, minta.pengampunan dan menyesali segala perbuatan dosa kita.(baca Kisah Rasul 2 : 38) - Bilangan 14:1-45 mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan, penurutan, iman, dan kasih sayang Tuhan. Kita harus selalu mempercayai Tuhan dan mengikuti perintah-Nya, serta mengingat kasih sayang dan belas kasihan Tuhan yang tidak pernah berakhir.(Baca Matius 22: 37 dan Ulangan 6 :4-5)
Persungutan dari Berbagai Segi
Sementara dalam hal persungutan adalah suatu kondisi emosi yang negatif, di mana seseorang merasa tidak puas, marah, atau kecewa terhadap suatu situasi atau orang lain.
Berikut adalah penjelasan tentang persungutan dari segi rohani, ilmu pengetahuan, dan kesehatan:
A.. Persungutan dari Segi Rohani
Dalam perspektif rohani, persungutan dapat dianggap sebagai suatu kondisi yang dapat memisahkan kita dari Tuhan dan membuat kita lebih rentan terhadap pengaruh negatif. Persungutan dapat menyebabkan kita menjadi lebih egois, marah, dan tidak sabar, yang dapat merusak hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain.
B.Persungutan dari Segi Ilmu Pengetahuan
Dalam perspektif ilmu pengetahuan, persungutan dapat dianggap sebagai suatu kondisi emosi yang negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita. Persungutan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi, yang dapat mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan.
C. Akibat-Akibat Persungutan dari Segi Kesehatan.
Berikut adalah beberapa akibat-akibat persungutan dari segi kesehatan:
- Stres dan Kecemasan : Persungutan dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita.
- Depresi: Persungutan yang berkepanjangan dapat menyebabkan depresi, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita.
- Penyakit Jantung: Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh persungutan dapat mempengaruhi kesehatan jantung kita.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah. Persungutan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.
- Gangguan Pencernaan: Persungutan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan kita, menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.
- Kerusakan Otak : Persungutan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak, terutama pada bagian otak yang terkait dengan emosi dan stres.
- Penyakit Autoimun : Persungutan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita, menyebabkan penyakit autoimun seperti arthritis atau lupus.
- Gangguan Tidur: Persungutan dapat mempengaruhi kualitas tidur kita, menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea.
9. Persungutan dapat memiliki akibat-akibat yang negatif pada kesehatan kita, baik secara mental maupun fisik. Oleh karena itu, penting untuk mengelola ‘kecerdasan’ emosi kita dan menghindari persungutan atau keluhan yang berkepanjangan.(*)