Ilustrasi : Meta AI/ Mitha Pisano
Puisi oleh : Mitha Pisano
Secangkir kopi hitam di meja nan sepi,
Asapnya menari-nari, mengabarkan rindu yang tak henti.
Menjelang Ramadhan yang suci,
Namun engkau jauh, tak ada di sini.
Adzan maghrib yang berkumandang menggema,
Tapi suaramu tak lagi ada.
Dulu kau di sampingku menemani,
Kini hanya bayang-bayangmu di waktu sendu.
Angin malam yang menyapu dingin,
Seperti hatiku yang semakin hening.
Kurindukan tawamu di penghujung senja,
Namun kini yang tersisa hanya nestapa.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Namun tanpa hadirmu, terasa hampa.
Kupandangi langit dan berbisik lirih,
Semoga doa kita bertemu di kasih Ilahi.
Aku merindukan suaramu di sepertiga malam,
Melantunkan doa dalam syahdunya kelam.
Kini hanya gema yang bersahutan,
Dalam sunyi yang kian larut.
Di balik jarak yang memisahkan,
Aku titipkan harapan dan pengharapan.
Semoga waktu segera menyatukan,
Aku dan kau, dalam satu kehangatan.(*)
Jakarta Barat, 24 Februari 2024
