Oleh Gunawan Trihantoro
Sekretaris Komunitas Puisi Esai Jawa Tengah
Refleksi Spiritual dan Sosial di Bulan Ramadhan (3)
HATIPENA.COM – Di bawah sinar lembut lampu masjid,
sekelompok remaja berkumpul
di sudut sunyi malam,
mencari ketenangan di antara deretan ayat suci.
Mereka datang dengan berbagai cerita—
luka yang tersembunyi, impian yang belum tuntas,
dan beban dunia yang kerap membuat hati gundah.
Namun di sini, dalam lantunan Al-Qur’an,
setiap huruf seakan membuka jendela jiwa,
memberi ruang bagi harapan untuk tumbuh.
Suara merdu bacaan bergema,
menembus keheningan,
merajut kepercayaan yang tak terucap.
Di balik setiap ayat,
ada janji bahwa dalam kesederhanaan
tersembunyi kekuatan untuk bangkit
dan cahaya iman yang tak pernah padam.
Mereka duduk bersila,
dengan mata terpejam,
merasakan getar doa yang menghanyutkan
segala kegundahan.
Di antara bisikan doa dan detak waktu,
remaja-remaja itu belajar bahwa
keheningan bisa menjadi pelipur lara,
dan bacaan suci adalah lentera yang menuntun langkah.
Saat malam semakin larut,
suara tadarus itu seolah menghapus lelah,
menyatukan hati-hati yang pernah terluka.
Di bawah cahaya lampu masjid,
mereka menemukan kedamaian—
sebuah pelajaran berharga
tentang bagaimana iman mampu menyinari jalan,
meski di tengah dunia yang penuh tantangan.(*)
Rumah Kayu Cepu, 3 Maret 2025