Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Geliat Wisata dan Hotel Berbintang di Bandar Lampung

March 10, 2025 10:24
IMG-20250310-WA0064

Oleh: Wahyu Iryana *)

HATIPENA.COM – Bandar Lampung selalu punya cara untuk menawan hati para pelancong. Dari puncak Bukit Sindy yang memesona hingga deburan ombak di Pantai Mutun, kota ini menawarkan perpaduan antara keindahan alam dan geliat modernisasi yang kian mencolok. Satu hal yang tak bisa diabaikan adalah pertumbuhan industri perhotelan yang makin meriah. Hotel berbintang menjulang di berbagai sudut kota, menjadi saksi bisu betapa Bandar Lampung kini semakin percaya diri menjemput masa depan pariwisata.

Namun, di balik megahnya lobby hotel, di antara deretan kolam renang infinity dan rooftop café yang menyajikan pemandangan teluk, ada pula kisah-kisah lucu dan unik yang membuat geliat wisata di kota ini semakin menarik.

Dari Penginapan Jadul ke Hotel Megah

Dulu, wisatawan yang datang ke Bandar Lampung harus puas menginap di penginapan sederhana dengan kipas angin yang berdecit di sudut kamar. Kamar mandinya? Berada di luar, berbagi dengan tamu lain, dan sering kali ditemani suara kodok yang berzikir di tengah malam.

Tapi itu dulu. Sekarang, hotel berbintang hadir dengan segala kemewahannya. Ada yang menawarkan spa, gym, bahkan layanan butler yang siap memenuhi setiap keinginan tamu. Mau sarapan dengan telur dadar berbentuk hati? Bisa. Mau kamar dengan pemandangan laut atau gunung? Tinggal pilih.

Namun, jangan salah, ada saja cerita kocak di balik layanan mewah itu. Seorang tamu yang terbiasa di hotel sederhana pernah mengira remote control AC sebagai remot TV. Setelah seharian menonton layar kosong dengan suhu kamar yang terus menurun, ia baru sadar ada yang tidak beres. Ada juga cerita tentang tamu yang masuk ke kolam renang dengan niat berenang santai, tapi baru tahu kalau itu kolam hiasan, bukan kolam sungguhan.

Wisatawan dan Kejutan Sarapan Hotel

Bagi wisatawan yang datang dari luar kota, sarapan di hotel berbintang bisa jadi pengalaman tak terlupakan. Dulu, sarapan cukup dengan nasi uduk dan segelas teh manis di warung sebelah penginapan. Sekarang, mereka dihadapkan pada deretan buffet yang bikin bingung: ada croissant, sushi, bubur ayam, hingga salad segar.

Seorang bapak dari pedalaman pernah heran melihat yogurt dalam botol kecil. Ia mengira itu susu basi dan protes kepada staf restoran. Ada juga yang berpikir bahwa croissant adalah roti yang gagal mengembang, dan memilih untuk kembali ke menu aman: nasi goreng dan telur ceplok.

Lobi Hotel dan Sesi Foto Tak Berujung

Lobi hotel berbintang di Bandar Lampung kini bukan hanya tempat check-in dan check-out. Ini adalah arena foto wajib bagi tamu yang datang. Dari sudut sofa mewah hingga tangga berkarpet merah, semuanya adalah spot potensial untuk unggahan media sosial.

Ada satu kejadian lucu ketika seorang tamu begitu asyik berfoto di lobi hingga lupa mengambil kunci kamarnya. Ia baru sadar setelah 20 menit mondar-mandir, memotret setiap sudut hotel, lalu bertanya ke resepsionis, “Kamar saya yang mana ya?”

Tidak jarang pula, ada tamu yang mengira lift sebagai kamar mandi karena desainnya yang terlalu futuristik. Maka, jangan heran jika pernah melihat seseorang berdiri dengan ekspresi bingung, menunggu pintu lift terbuka dengan niat yang keliru.

Hotel Berbintang dan Aroma Kopi Lampung

Satu hal yang menarik dari geliat perhotelan di Bandar Lampung adalah semakin banyaknya hotel yang menonjolkan produk lokal. Salah satunya, kopi Lampung yang legendaris.

Banyak hotel kini menyajikan kopi robusta Lampung sebagai suguhan utama di kafe mereka. Namun, tidak semua tamu terbiasa dengan cita rasa pahit khas kopi robusta. Seorang wisatawan asing pernah berkomentar, “Ini kopi atau ramuan obat tradisional?” sambil meringis setelah menyeruput secangkir kopi tubruk.

Namun, bagi yang sudah jatuh cinta dengan kopi Lampung, aroma itu justru menjadi alasan untuk kembali. Ada yang bilang, menginap di hotel berbintang tanpa mencicipi kopi Lampung ibarat pergi ke Paris tanpa melihat Menara Eiffel—kurang lengkap!

Bandar Lampung, Kota yang Terus Berkembang

Dengan bertumbuhnya hotel berbintang, Bandar Lampung makin siap menjadi destinasi wisata unggulan. Tidak hanya keindahan alam yang ditawarkan, tapi juga pengalaman menginap yang nyaman dan penuh cerita.

Dan di balik semua kemewahan itu, selalu ada kejadian konyol yang membuat perjalanan menjadi lebih berkesan. Sebab, sejatinya, wisata bukan hanya soal tempat, tapi juga tentang cerita yang bisa dikenang dan diceritakan kembali.

Penulis coba menulis Syair tentang Kota yang Berjaga di Pintu Malam

Di atas kasur empuk aku terjaga,
lampu kota berkelip seperti doa,
jalanan lengang, hanya angin yang lewat,
membawa cerita dari bukit dan laut.

Kopi di meja masih mengepulkan rindu,
aromanya menembus batas waktu,
seperti suara nelayan di kejauhan,
memanggil gelombang dengan nyanyian.

Di lobi hotel, tamu datang dan pergi,
meninggalkan jejak dalam catatan sunyi,
sebuah tawa, sepotong kenangan,
berdansa pelan di lorong-lorong malam.

Di kota ini, mimpi-mimpi bersandar,
di ranjang yang luas, di hati yang lapang,
menunggu pagi, menunggu cahaya,
membuka jendela—menyapa dunia.(*)

*) Sejarawan dan Penyair UIN Raden Intan Lampung