Cerpen M. Taufik
HATIPENA.COM – Di sebuah negeri yang kaya sumber daya, namun miskin keadilan, hiduplah seorang pemuda bernama Ilham. Ia bukan siapa-siapa, hanya seorang mahasiswa biasa yang setiap hari melihat bagaimana rakyat makin sengsara. Harga kebutuhan pokok naik, lapangan pekerjaan menyempit, sementara para pejabat korup makin rakus menumpuk kekayaan.
Puncaknya, skandal terbesar abad ini meledak! Pertamina, perusahaan minyak terbesar negeri itu, terbukti menipu rakyat. Mereka menjual bahan bakar dengan label premium, padahal isinya murahan. Mobil-mobil rakyat banyak yang rusak, mesin jebol, antrian BBM mengular di mana-mana. Negara rugi ratusan triliun, tetapi pejabat-pejabatnya justru berkilah dan tertawa di balik meja-meja mewah mereka.
Berita ini menyulut amarah rakyat. Tapi, seperti biasa, setelah beberapa minggu, semuanya kembali seperti semula. Orang-orang kembali pasrah, memilih sibuk dengan urusan masing-masing.
Namun, tidak bagi Ilham. Ia bukan orang kaya, bukan orang berkuasa, tapi ia punya satu senjata: keberanian dan iman kepada Allah.
Bersama teman-temannya, ia mulai mengumpulkan bukti. Rekaman video, laporan keuangan yang bocor, testimoni korban. Ia menyebarkan semuanya di media sosial, mengajak anak-anak muda lainnya untuk sadar.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian memakan harta sesama kalian dengan cara yang batil (curang), kecuali dalam perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kalian. Dan janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian.” (QS. An-Nisa: 29)
Di sebuah aksi protes besar di depan gedung pemerintahan, Ilham membacakan ayat ini dengan suara lantang.
“Korupsi adalah memakan harta rakyat secara batil! Kalian para pejabat telah mengambil hak orang miskin, merampas rezeki mereka, dan sekarang kalian tertawa di atas penderitaan mereka! Tidakkah kalian takut kepada Allah?!”
Aksi Ilham semakin membesar. Media-media internasional mulai meliput. Anak-anak muda dari berbagai kota ikut turun ke jalan. Tagar #RevolusiGenerasiAlpha menjadi trending dunia.
Namun, penguasa zalim tidak tinggal diam. Mereka mencoba membungkam gerakan ini. Ilham diancam, difitnah, bahkan ditangkap.
Tapi ia tetap teguh. Ia mengingat pesan Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya manusia, apabila melihat kemungkaran lalu mereka tidak mencegahnya, dikhawatirkan Allah akan menimpakan azab kepada mereka secara merata.” (HR. Abu Dawud No. 4338)
Ilham sadar, diam bukanlah pilihan. Jika generasi ini tidak melawan, maka kezaliman akan terus berkuasa.
Rakyat makin marah. Aksi protes berubah menjadi revolusi. Pejabat-pejabat korup satu per satu tumbang. Sistem bobrok mulai digantikan dengan orang-orang jujur yang bekerja untuk rakyat.
Dan akhirnya, keadilan pun menang. Ilham tidak pernah menjadi presiden, tidak pernah menjadi pejabat. Tapi ia menyalakan api yang membakar kebangkitan. Ia membuktikan bahwa satu suara bisa mengguncang dunia.
Kini, giliranmu. Apakah kau akan diam? Atau kau akan menjadi bagian dari perubahan?(*)