Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Gercep Sita Aset Rakyat

March 16, 2025 17:30
IMG-20250316-WA0128

Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

HATIPENA.COM – Kalau urusan sita menyita aset rakyat, gercepnya tuh nggak ketulungan. Sekejap mata, langsung amblas kayak ditelan segitiga bermuda. Tapi kalau giliran merampas aset koruptor? Aduh, prosesnya kayak ngaduk beton manual, lama, lengket, dan penuh drama eksekutif vs legislatif. Tapi nggak usah khawatir, pemerintah selalu tahu cara bikin hidup rakyat makin “berwarna.” Yok, kita ngopi, oh maaf lagi puasa ya…

Aset rakyat paling mewah itu, motor. Punya motor itu syukurnya luar biasa. Ceritanya begini, wak! Mulai April 2025, aturan tilang kendaraan bakal naik level ke mode “hardcore.” Kalau STNK mati lebih dari dua tahun, kendaraanmu bakal disita. Bukan cuma disita, datanya juga bakal dihapus dari sistem. Udah kayak nggak pernah eksis aja. Nih, skenario tragisnya:

Pertama, diberikan Peringatan Pertama dulu. Tiga bulan sebelum penghapusan data, kamu bakal dikasih surat cinta dari samsat. Mungkin dibumbui kata-kata manis biar nggak sakit hati.

Kedua, Peringatan Kedua. Sebulan setelah peringatan pertama, kalau kamu masih pura-pura amnesia, bakal dikasih peringatan lagi. Kali ini nadanya udah mulai kayak ibu kos nagih utang.

Ketiga, samsat mulai manas, kasih Peringatan Ketiga. Sebulan kemudian, kalau kamu masih cuek bebek, yaudah, wassalam. Kendaraan bakal disita. Data? Hapus. Kenangan? Tinggal luka.

Katanya sih, ini demi meningkatkan kepatuhan masyarakat. Tapi ya gimana ya, nunggak STNK aja motor langsung ditarik. Tapi kalau koruptor? Duit hasil nyolong miliaran, eh sekarang sudah di atas triliun malah, masih dipakai buat liburan ke Eropa.

Rapikan duduknya, karena makin seru ni, wak.

Tapi tunggu dulu! Jangan sedih! RUU Perampasan Aset koruptor katanya lagi dibahas. Udah kayak ceebung Cinta Tertinggal yang saya tulis di playlist, lama banget selesainya. Solusinya? Para pakar hukum nyaranin presiden buat bikin Perppu aja biar nggak ribet. Tapi ya gitu, kalau udah nyangkut kepentingan orang-orang di atas, kayaknya bakal masuk lemari pendingin dulu. Malah rakyat setiap hari disuguhi penangkapan koruptor yang tetap tersenyum.

Padahal kalau rakyat yang salah, urusannya kayak paket same-day delivery, gercep, efektif, tanpa kompromi. Tapi kalau koruptor? Prosesnya kayak buka kaleng sarden pakai kuku, lama, nyiksa, dan ujung-ujungnya bisa nggak kebuka.

Siap-siap aja! Jangan sampai STNK mati lebih dari dua tahun, kalau nggak, motor kesayanganmu bakal berpindah tangan. Tapi kalau koruptor nyolong duit rakyat? Ah, sabar, nanti juga diproses. Kapan? Rahasia negara. (*)

#camanewak