Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Ruang Rahasia

March 16, 2025 18:07
IMG-20250308-WA0003

Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

Cerbung “Cinta Tertinggal” (7)

HATIPENA.COM – Di tengah kesibukan Nohran mengutak-atik data di laptopnya, di tempat lain, pria misterius itu juga melakukan hal serupa. Ia berada di sebuah warung kopi tua di Pontianak. Warkop yang dari luar tampak reot dan tak mencolok. Namun, di dalamnya, ada akses ke ruang bawah tanah yang penuh dengan peralatan komputer canggih. Ini bukan sekadar tempat biasa, melainkan pusat kendali bagi seorang hacker tingkat dewa.

Di ruangan yang remang-remang, beberapa layar monitor berukuran 49 inci menampilkan berbagai kode dan jaringan terenkripsi. Server IBM z15 dengan kapasitas pemrosesan super cepat berdengung halus di sudut ruangan. Ada perangkat Quantum Cryptography QKD yang digunakan untuk komunikasi terenkripsi tingkat tinggi. Keyboard mekanik Das Keyboard X50 RGB menyala, di sampingnya terdapat perangkat VR khusus yang digunakan untuk simulasi serangan siber. Laptop Razer Blade 18 dengan GPU NVIDIA RTX 4090 diletakkan di meja, bersama dengan perangkat Flipper Zero untuk eksploitasi jaringan IoT.

Pria itu bukan hacker sembarangan. Ia menguasai berbagai teknik peretasan tingkat lanjut. Mulai dari reverse engineering, exploit development, dan steganografi digital. Ia mampu melakukan Advanced Persistent Threat (APT), memanipulasi jaringan tanpa meninggalkan jejak. Ia bukan hanya seorang ahli dalam social engineering, tetapi juga dalam AI-powered penetration testing.

Di salah satu layar, ia memonitor aktivitas Nohran. Ia sudah lama mengetahui siapa gadis itu sebenarnya. Melalui teknik doxing, ia telah menyusup ke laptop dan ponselnya. Ia menemukan sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar interaksi Nohran dengan kopi liberika atau Mega. Ada sebuah rahasia besar yang disimpan Nohran, sesuatu yang bisa mengganggu stabilitas nasional.

Sebuah jendela terminal terbuka, menampilkan akses yang baru saja diperolehnya dari perangkat milik Nohran. Sementara itu, di layar lainnya, ia menelusuri identitas Putra Hasyim. Data mulai bermunculan: pria asal Surabaya, lima tahun bekerja di Korea Ginseng Corporation (KGC), fasih berbahasa Korea, dan seorang penggemar berat Nohran.

Pria misterius itu menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap layar televisi yang menayangkan berita terbaru. FBI sedang memburu seorang hacker asal Korea Utara, Park Jin Hyok, yang diyakini sebagai dalang di balik serangan Sony Pictures dan ransomware WannaCry. Nama Lazarus Group muncul dalam laporan investigasi. Ia tersenyum tipis, seolah tahu sesuatu yang tidak diketahui orang lain.

Kemudian, sebuah tayangan lain muncul, pesawat Angkatan Udara Korea menjatuhkan bom MK-62 di Pocheon. Ia menyimak dengan saksama. Wajahnya tetap dingin, tetapi sorot matanya penuh pemikiran.

“Permainan baru saja dimulai,” gumamnya seraya mengetikkan perintah baru di terminal, mengakses jaringan yang lebih dalam. Sebuah rencana besar sedang ia susun, dan Nohran adalah kunci dari semuanya (bersambung)

#camanewak