Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Membentuk Generasi Alpha yang Bertakwa dan Berkarakter Mulia di Era Digital

March 19, 2025 12:20
IMG-20250319-WA0003

#menulis30esai_opini Esai ke-4

Oleh: Drs.Mochamad Taufik, M.Pd, Guru SD Al Hikmah Surabaya

HATIPENA.COM – Pendidikan karakter telah menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan global, terutama dalam menghadapi tantangan era digital yang mempengaruhi moral dan etika generasi muda. Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025, tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat, sehingga memerlukan pendekatan pendidikan yang komprehensif untuk membentuk karakter yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, jujur, dan peduli.

Pentingnya Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam

Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam memainkan peran krusial dalam membentuk akhlak yang kuat di tengah pengaruh modernisasi. Nilai-nilai ini membantu siswa membangun identitas moral dan sosial yang solid, mendukung kontribusi positif mereka dalam masyarakat. Namun, penerapan nilai-nilai Islam dalam pendidikan karakter menghadapi tantangan seperti perbedaan latar belakang siswa, keterbatasan kurikulum dan sumber daya, serta pengaruh eksternal seperti media dan lingkungan. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat diperlukan untuk mengatasi kendala ini dan mempertahankan konsistensi pendidikan karakter Islami.

Peran Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter siswa. Melalui PAI, siswa belajar aqidah sebagai dasar agama, Al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup, fiqh sebagai legitimasi dalam beribadah, sejarah Islam sebagai teladan hidup, dan akhlak sebagai pedoman perilaku yang benar atau salah. Tujuan utama pembelajaran PAI adalah membentuk kepribadian siswa yang tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Strategi Penanaman Pendidikan Karakter pada Generasi Alpha

Dalam menghadapi era digital, strategi penanaman pendidikan karakter pada Generasi Alpha perlu disesuaikan dengan kondisi mereka. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  1. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai: Mengintegrasikan nilai-nilai agama, budaya, dan tujuan pendidikan nasional dalam kurikulum untuk membentuk karakter siswa yang religius, jujur, toleran, disiplin, dan bertanggung jawab.
  2. Pola Asuh yang Baik dan Positif: Orang tua dan pendidik perlu menerapkan pola asuh yang mendukung perkembangan karakter positif, seperti memberikan teladan yang baik, komunikasi efektif, dan penghargaan terhadap perilaku baik.
  3. Penggunaan Teknologi dengan Tepat: Membimbing siswa dalam memanfaatkan teknologi secara bijak untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri, serta menghindari dampak negatif dari penggunaan teknologi yang tidak terkontrol.
  4. Pendidikan Berlandaskan Nilai-Nilai Agama: Mengajarkan nilai-nilai agama secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
  5. Pembentukan Karakter Berorientasi pada Kesejahteraan Masyarakat: Mendorong siswa untuk berkontribusi positif dalam masyarakat melalui kegiatan sosial dan pengabdian, sehingga menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.

Kesimpulan

Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam sangat penting dalam membentuk Generasi Alpha yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, jujur, dan peduli. Melalui peran pendidikan agama yang integratif dan strategi penanaman nilai yang tepat, diharapkan generasi muda dapat menghadapi tantangan era digital dengan karakter yang kuat dan berintegritas. (*)