Puisi Mitha Pisano
Di bawah langit kelabu,
aku memanggil namamu, Ibu
Dinginnya malam menusuk kalbu,
tanpa hangatnya pelukan serta dekapanmu di dada.
Di mana kini senyuman lembutmu dulu
Dekapan yang pernah usir tangisanku,
kini hanya bayangan semu di tepian rindu,
yang menitis sunyi tanpa temu.
Ibu,
waktu telah memisahkan kita jauh,
tapi kenangan tetap mengusik rindu
Tanganmu yang kasar,
menyulam harap di tiap malam sunyi,
membingkai cinta yang tak pernah susut.
Jika aku mampu,
aku ingin kembali ke pelukanmu,
mencium aroma kasih dari tubuhmu
Tetapi waktu tak lagi memberi kesempatan,
hanya sisa rindu yang terus kupilin.
Ibu,
di setiap doa doaku, kau adalah bait pertama,
kau adalah kekuatan di setiap langkah kakiku
Meski tak lagi kutemukan hangatnya pelukanmu
cintamu kekal abadi, tak pernah berlalu dan pergi.
Desember 2024