Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Hikmah Lailatul Qadar: Momentum Kebangkitan

March 24, 2025 10:51
IMG-20250324-WA0032

#menulis30esai_opiniromadhon1446H Esai ke 7:

Drs. Mochamad Taufik, M.Pd
Guru SD Al Hikmah Surabaya

HATIPENA.COM – Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5)

Malam ini bukan sekadar momen ibadah, tetapi juga refleksi terhadap kondisi spiritual, sosial, dan lingkungan di sekitar kita. Saat ini, umat manusia dihadapkan pada kemerosotan iman, kesenjangan sosial, dan kerusakan alam yang semakin parah akibat ulah manusia. Oleh karena itu, Lailatul Qadar seharusnya menjadi momentum kebangkitan dalam ibadah, amal saleh, serta kepedulian terhadap sesama dan alam, terutama bagi Generasi-Z sebagai generasi penerus yang akan membawa perubahan.

  1. Membangkitkan Semangat Beribadah kepada Allah

Kemerosotan iman menjadi tantangan besar di era modern. Studi menunjukkan bahwa semakin banyak generasi muda yang mengalami krisis spiritual dan jauh dari nilai-nilai agama. Data dari jurnal Universitas Islam Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 26,67 persen penduduk Indonesia adalah remaja, tetapi banyak dari mereka mengalami degradasi moral akibat kurangnya pemahaman agama (journal.uii.ac.id).

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Generasi-Z memiliki banyak distraksi yang dapat menjauhkan mereka dari nilai-nilai keislaman. Lailatul Qadar adalah kesempatan emas untuk memperbaiki hubungan dengan Allah melalui ibadah yang lebih khusyuk. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan iman dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Malam ini harus menjadi momentum bagi Generasi Z untuk kembali kepada Allah, meningkatkan kualitas ibadah, memperdalam ilmu agama, serta memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan dakwah dan kebaikan.

  1. Menumbuhkan Amal Saleh dalam Kehidupan Sosial

Kesenjangan sosial di Indonesia masih menjadi masalah serius. Ketidakmerataan akses terhadap sumber daya ekonomi menyebabkan ketidakadilan sosial, yang berkontribusi pada meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas (media.neliti.com). Bahkan, ketimpangan sosial dapat memicu kemerosotan moral, baik pada kelompok yang kurang mampu maupun yang berkecukupan, karena berkembangnya sikap individualistis dan materialistis (roboguru.ruangguru.com).

Generasi-Z memiliki peran besar dalam membangun solidaritas sosial. Dengan kemudahan akses informasi dan teknologi, mereka dapat menggunakan media sosial untuk menggalang dana, menyebarkan kampanye sosial, serta membangun komunitas berbasis kebaikan. Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam hal ini, beliau memperbanyak sedekah, memberi makan fakir miskin, dan memaafkan kesalahan orang lain.

Sebagai generasi yang dikenal peduli dengan isu sosial, Generasi-Z seharusnya menjadikan Lailatul Qadar sebagai momen refleksi untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial, seperti menjadi relawan, mendukung pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, serta terus menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitar.

  1. Membangun Kesadaran untuk Menjaga Alam

Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia semakin mengkhawatirkan. Pada tahun 2019, luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 1.649.258 hektare (kompas.com). Selain itu, laporan PBB menyebutkan bahwa antara 500 ribu hingga satu juta spesies di Bumi terancam punah akibat aktivitas manusia (nationalgeographic.grid.id).

Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Sebagai generasi yang akan mewarisi bumi ini, Generasi-Z harus mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan, Generasi-Z bisa menjadi agen perubahan dalam gerakan nol sampah, penggunaan energi terbarukan, dan kampanye pelestarian lingkungan.

Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk merenungkan peran kita sebagai khalifah di bumi dan mengambil langkah konkret dalam menjaga kelestarian alam, seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, serta terlibat dalam gerakan penghijauan dan perlindungan ekosistem.

Kesimpulan

Lailatul Qadar bukan hanya malam penuh berkah, tetapi juga waktu yang tepat bagi Generasi-Z untuk merefleksikan peran mereka dalam kehidupan. Malam ini harus menjadi titik balik untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak amal saleh, serta menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi dan perubahan sosial, Generasi-Z memiliki potensi besar untuk membawa kebaikan di dunia. Jika mereka memanfaatkan Lailatul Qadar sebagai momen transformasi diri, maka perubahan positif dalam aspek spiritual, sosial, dan lingkungan akan semakin nyata.

Semoga kita semua, terutama Generasi-Z, dapat meraih kemuliaan Lailatul Qadar dan mampu mengamalkan hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. (*)