Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Kweekschool Fort de Kock

March 28, 2025 15:52
IMG_20250328_155030

Irwan Setiawan

#beginiceritanya

HATIPENA.COM – Tahun 1855 Pemerintah Belanda merencanakan untuk mendirikan Sekolah Raja (bahasa Belanda: Kweekschool) untuk mendidik anak negeri melalui Surat keputusan pendirian Sekolah Raja untuk mendidik anak negeri yang dikeluarkan pada tanggal 1 April 1856.

Kweekschool Fort de Kock didirikan tahun 1856 atas nasihat seorang penasihat pendidikan kolonial Belanda, Pendeta S.A. Buddingh.

Pada mulanya sekolah itu dikepalai oleh asisten-resident J. A. W. van Ophuijsen, dibantu oleh seorang guru pribumi bernama Abdoellatif, anak Toeankoe-Imam di-Kota Gedang. 

Tahun 1869 Guru Abdul Latif meninggal. Jabatannya digantikan oleh Saidina Asin dari Koto Lawas, Padang Panjang. Dia ini pernah menjadi guru di Sekolah Melayu Bangkahulu.

Setelah melihat perkembangan sekolah raja selama tujuh belas tahun, timbullah niat pemerintah belanda untuk mengadakan perubahan-perubahan. 

Awal tahun 1873 sekolah raja lama diperbaiki. Tepatnya tanggal 1 Maret 1873 sekolah raja diubah namanya menjadi Kweekschool. Guru kepalanya D. Gerth Van Wijk. Guru Belanda yang menjadi guru kedua yaitu Weide. Murid-muridnya diasramakan dekat sekolah. Murid-murid ini diawasi oleh seorang guru melayu yang bernama Raja Medan.

Sejak 1873 sekolah ini dikembangkan lagi dengan kurikulum yang lebih baik.
1872 dibangun pula kompleks kantor, asrama siswa dan rumah guru di sekitar lokasi Kweekschool Fort de Kock.

Selain mendirikan sekolah, kantor, rumah guru dan asrama siswa pemerintah Belanda juga mendirikan rumah kepala sekolah Kweekschool di bagian kanan bangunan.

Bangunan rumah kepala sekolah ini sekarang dijadikan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi.

Tahun 1877 D. Gerth Van Wijk diangkat menjadi Leeraar di sekolah Gymnasium Willem III di Betawi. Jawatannya sebagai guru kepala digantikan oleh J.L. Van der Toorn, dengan guru kedua D. Grivel.

Tahun 1883 salah seorang murid Kweekschool bernama Nawawi diangkat pula menjadi guru bantu. Dia bekerja dengan giat dan rajin. Lama pendidikan yang pada mulanya tiga tahun, kemudian menjadi empat tahun.(*)