HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Tren Penggunaan AI di Media Massa: Peluang atau Ancaman?

April 10, 2025 08:51
IMG-20250407-WA0088(2)

(MALAM INI) WEBINAR KEAI #14

Topik “Tren Penggunaan AI di Media Massa: Peluang atau Ancaman?”

Kamis, 10 April 2025
Pukul 19.00-20.30 WIB

Narasumber: Tri Suharman (Praktisi Media)

Host: Elza Peldi Taher & Mila Muzakkar

HATIPENA.COM – Secara global, dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah digunakan dalam dunia jurnalisme dan media massa. Di Indonesia, Kompas dan Detik misalnya, telah mengembangkan sistem AI untuk membantu menyusun draf berita berbasis data yang masuk secara real-time.
Startup media berbasis teknologi seperti Noice dan IDN Media juga telah mengadopsi AI dalam proses kurasi konten dan personalisasi bagi pembaca.

Namun, seiring pesatnya penggunaan AI dalam media massa, muncul pertanyaan besar: apakah AI benar-benar menjadi peluang yang mendemokratisasi informasi, atau justru mengancam integritas jurnalisme dan peluang kerja para jurnalis?

Laporan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta tahun 2024, menyebut semakin banyak redaksi mengandalkan AI untuk menghasilkan berita cepat. Salah satu risiko yang muncul adalah penyebaran hoaks dan bias algoritma, karena AI cenderung mengutamakan kecepatan dan popularitas dibanding verifikasi fakta.

Di sisi lain, Litbang Kominfo mencatat 68% pembaca digital di Indonesia merasa lebih cepat mendapatkan informasi karena adanya fitur AI di media online, namun 42% di antaranya mengaku ragu akan keakuratan konten tersebut.

Lantas bagaimana menjaga etika dan kualitas jurnalisme? Apakah AI akan menjadi mitra kerja para jurnalis atau malah menggantikan mereka sepenuhnya?

https://us02web.zoom.us/j/82455798301?pwd=HehwHC68LbPqhfxLbaBmx2vE9NM5NY.1

ID Rapat: 824 5579 8301
Kode Sandi: KEAI#14