Oleh Rijal Mumazziq Z
HATIPENA.COM – Dalam olah intelektual, beberapa hal yang nggak saya sukai adalah ketika ada klaim, “…..saya menyimpan data valid, tapi nanti dulu, belum saatnya diekspos, bisa heboh nanti. Ini berkaitan dengan sejarah yang telah mapan dan dimapankan. Bisa gempar nanti!”
Siktalah bro, seberapa penting datamu sih. Jangan-jangan ini data lama, yang telah diketahui bahkan dikaji peneliti lain, tapi masih baru bagimu. Biasa wae lah. Jangan pernah menganggapnya diri sebagai pusat semesta, seolah olah pemegang kunci harta karun warisan Jack Sparrow.
Juga klaim kain, “….di rumah saya, ada banyak arsip kesejarahan yang kalau dijejer panjangnya bisa sampai satu kilometer. Saya baca banyak info-info baru terkait masa lampau dari arsip ini. Andaikan saya tulis, ya andaikan sudah terbit, bisa menggoncangkan jagat kesejarahan ini.”
Eh dengar ya sedotan ale-ale, ndang segera tulisen, jadi buku, diseminarkan, dipertanggungjawabkan secara publik, ditarungkan secara ilmiah, nggak usah bisik-bisik seolah olah merahasiakan jurus pamungkas. Jangan kebanyakan berandai-andai.
Juga kalimat; ada teori konspirasi, bahwa sebenarnya itu begini begitu. Inilah yang menyebabkan kita sekarang itu lemah. Karena ulah dari itu dan itu. Sebenarnya kisahnya begini begitu, tapi yang tertulis malah ini itu.
Healah, dargombes tenan. Segera tulis lah, kok malah berputar putar pada asumsi dan klaim. Asumsi itu standarnya di bawah argumentasi. Telaah, kaji, dan analisis. Kalaupun kenyataannya kita atau masa lalu kita memang kalah, ya kudu instrospeksi. Muhasabah dulu, jangan nantang Mubahalah melulu.
Juga kalimat, “Kalau mau info lebih lanjut, valid, dan kebenaran informasi, datang saja ke rumah kami. Nanti kami beri tahu kebenaran yang sesungguhnya. Yang beredar selama ini di publik itu nggak benar. Ngawur. Makanya datang saja ke rumah kami. Ngopimu kurang kenthel, dolanmu kurang adoh.”
Woooo. Ini pemain bal balan level tarkam yang merasa jadi Arrigo Sacchi! Mbokya jangan merasa pemegang kunci makam Kaisar Qin Shih Huang. Pakai rahasia-rahasiaan segala. Jangan jangan yang kamu punya sudah menjadi rahasia umum, hanya dirimu yang menganggapnya rahasia setara dengan brankas The Fed-nya Amrik.
Orang yang gampang nuduh orang lain ngopi kurang kenthel dan nyuruh dolan kurang adoh, itu sebenarnya punya public speaking yang nggak beres. Mengapa? Sebab penjelasannya biasanya mbulet, berputar putar saja, nggak bisa menguraikan sesuatu hingga bisa memahamkan orang lain. Selebihnya memperrumit pembahasan yang sebenarnya mudah diurai. (*)