Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Deddy Corbuzier vs Anak SD

January 19, 2025 08:59
IMG-20250119-WA0014

Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)

DEDDY Corbuzier. Nama yang terdengar seperti keganasan fisik dan kebijakan kontroversial. Pria berotot, kepala plontos, dan perut six-pack-nya baru saja melakukan sesuatu yang membuat netizen ternganga. Bukan karena ototnya, tetapi karena sikapnya yang lebih keras dari biceps-nya.

Berita ini bermula dari video seorang anak SD yang ditanya tentang “Makan Bergizi Gratis.” Anak itu, dengan polosnya, menyebutkan ayam yang disediakan tidak enak. Ya, anak itu, mungkin dengan jujur, menyebut ayamnya “kurang enak.” Tapi, Deddy, yang selalu tampak seperti manusia super dalam iklan suplemen, tidak bisa tinggal diam.

“Kurang enak, kepala lho peak!” kata Deddy dengan ekspresi seolah dunia akan berakhir karena ayam yang tak enak. Ia menambah dengan ancaman yang lebih parah dari kalimat yang baru saja terucap, “Gue tabok lho!”

Deddy, oh Deddy… anak SD yang polos dan tak tahu apa-apa tentang dunia perut six-pack, mendapat ancaman dari sang “guru makan bergizi” yang tampaknya lebih butuh makan sabar. Si anak kecil itu mungkin sedang memikirkan cara menghabiskan ayam yang rasanya lebih buruk dari ujian matematika.

Lalu, para netizen pun bereaksi. “Deddy, ini anak SD, bukan musuh bebuyutanmu di ring tinju,” kata mereka. Para influencer pun ikut-ikutan merespons, seolah mereka adalah pahlawan yang datang menyelamatkan dunia dari ancaman ayam yang terlalu keras bagi si anak kecil.

Ah, betapa tragisnya dunia ini. Seharusnya, Deddy berdebat dengan si anak soal rasa ayam, bukan soal siapa yang lebih berotot dan lebih siap menabok. Tidak ada yang pantas mengancam seorang anak yang hanya mencoba berbicara jujur tentang ayam yang disajikan.

Tapi, kita bisa memaklumi, bukan? Mungkin Deddy mengira si anak itu adalah lawannya dalam kompetisi makan ayam atau mungkin Deddy sedang berlatih menjadi bad cop untuk reality show mendatang. Hanya Deddy yang tahu.

Yang pasti, kali ini Deddy lebih berbahaya dari ayam yang kurang enak itu.

#camanewak