Rizal Pandiya
HATIPENA.COM – Drama disertasi plagiat milik Bahlil Lahadalia rupanya lebih seru dari sinetron kejar tayang. Konon disertasinya harus direvisi. Tapi tunggu dulu, ada guru besar yang nggak setuju. Katanya, revisi aja nggak cukup, harus ulang dari nol. Waduh, kok kayak main game sih? Kalah di level terakhir, eh, disuruh main dari awal lagi!
Rektornya bilang, “Santai aja, revisi cukup, kok!” Eh, guru besar lainnya menimpali, “Maaf, Pak Rektor…! Ini bukan soal revisi, ini soal kejujuran akademik!” Wah, rektornya kayak tim VAR yang bilang “on field review cukup,” tapi guru besar malah keukeh minta “restart match!”
Jadi, ini masalah akademik atau kayak pemilu ulang? Kalau kalah suara, ya nyoblos lagi?
Yang lebih bikin heran, ngapain sih Pak Menteri satu ini ngotot banget ngejar gelar doktor? Bukannya beliau bukan dosen juga? Kalau sekadar buat gaya-gayaan di kartu nama, kan bisa aja dicetak langsung di kartu nama: Bahlil Lahadalia, PhD (Paling Hebat Deal-dealannya).
Atau mungkin ini buat naikin gengsi di rapat kabinet? Biar kalau debat sama menteri lain bisa bilang, “Mohon maaf, saya doktor ekonomi, nih!” Padahal semua orang tahu, jabatan menterinya bukan didapat dari nilai IPK tinggi, tapi dari hasil barter politik. Ya namanya juga politik Indonesia, kalau gak ada balas budi, kayak makan mie instan tanpa micin: anyep!
Yang makin miris, promotor dan co-promotornya malah kena sanksi! Kena penundaan kenaikan pangkat, bro! Udah kayak mahasiswa yang disuruh ngulang mata kuliah gara-gara ketahuan nyontek bareng temennya, tapi yang lain lulus, dia sendiri yang ditahan. Ironis banget, kan?
Sementara itu, Bahlil adem-ayem. Nggak ada tanda-tanda bakal pasang badan buat yang sudah bantuin dia meloloskan disertasi plagiatnya. Ini ibarat naik kapal bareng, kapalnya bocor, tapi kaptennya loncat duluan sambil bilang, “Maaf, saya ada rapat kabinet dulu!”
Yang lebih kocak, katanya inspirasi Bahlil dalam menulis disertasi adalah gurunya, Mulyono. Wah, keren nih, pasti ilmunya tinggi! Eh, tapi bentar… katanya Mulyono ini nggak lulus sarjana, tapi ngaku lulusan UGM? Ini gimana ceritanya? Universitas Gadjah Mada atau Universitas Gak Masuk?
Lebih lucunya lagi, katanya Mulyono ini bacaan favoritnya cuma komik Shin Chan dan Doraemon. Waduh, jangan-jangan disertasi Bahlil ada teori ekonomi berdasarkan cara Shin Chan ngecengin gurunya! Bisa jadi ada bab khusus yang bahas “Strategi Ekonomi dengan Modal Ngeles dan Cengengesan.”
Tapi tetap, kita harus apresiasi usaha beliau. Mungkin setelah ini, kita bakal melihat lebih banyak politisi yang rajin nulis disertasi. Atau minimal, rajin beli disertasi. Ya kan?
Semoga drama akademik ini segera selesai. Bukan apa-apa, kita nggak mau nanti ada season dua, apalagi kalau ending-nya kayak sinetron: banyak flashback, nggak jelas ujungnya, terus tiba-tiba ada adegan kecelakaan mobil slow motion. (*)