Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Durian, Sebuah Inspirasi dari Musim Buah Beraroma

January 1, 2025 12:54
Durian, buah beraroma khas (Foto: Ist/Hatipena)
Durian, buah beraroma khas (Foto: Ist/Hatipena)

Puji Raharjo Soekarno

AKHIR Desember. Musim durian tiba, membawa aroma khas yang menyengat hingga ke sudut-sudut kampung. Para pedagang berjejer di sepanjang jalan, menawarkan buah berduri yang sering disebut sebagai raja buah. Durian, bagi sebagian orang, adalah lambang kenikmatan dan kepuasan yang tiada duanya.

Namun, bagi sebagian lainnya, durian adalah misteri rasa yang terlalu kuat untuk diterima. Di balik kontroversinya, durian selalu mengundang perhatian, tak peduli diterima atau ditolak.

Tahukah kita bahwa durian menyimpan banyak pelajaran hidup yang dalam? Kulitnya berduri tajam, kasar, dan tampak sulit didekati. Bagi mereka yang baru pertama kali melihat, rasa takut menyentuhnya adalah hal yang wajar. Tetapi di balik permukaan yang keras itu, tersembunyi daging buah yang lembut, manis, dan harum bagi mereka yang berani mencobanya.

Kehidupan pun tak jauh berbeda. Kadang, yang tampak sulit didekati justru menyimpan sesuatu yang berharga. Jangan pernah menilai seseorang hanya dari luarnya. Bisa jadi, di balik sikap kerasnya, ia menyimpan hati yang lembut dan kasih sayang yang tulus.

Menyukai durian bukanlah perkara mudah. Kulit berdurinya membutuhkan usaha untuk dibuka. Prosesnya memerlukan ketelitian dan kesabaran. Namun, ketika daging buahnya tersaji, semua lelah itu seolah terbayar lunas.

Demikian pula dengan perjuangan hidup. Di balik rintangan dan kesulitan, ada hasil yang manis menunggu mereka yang tidak menyerah. Keberhasilan tidak datang begitu saja; ia membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan kerja keras. Seperti membuka durian, perjalanan menuju tujuan hidup memerlukan keberanian untuk melewati halangan.

Durian juga mengajarkan kita pelajaran penting tentang menerima diri sendiri. Buah ini tidak bisa memuaskan semua orang. Ada yang mencintainya, ada yang tidak tahan dengan aromanya. Tetapi durian tetap menjadi dirinya sendiri, tanpa pernah mencoba berubah demi menyenangkan semua orang.

Begitu pula dengan kita. Tidak semua orang akan menyukai atau menerima kita, dan itu adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah kita tetap menjadi diri sendiri, tulus, dan konsisten dalam menjalani hidup.

Waktu juga memainkan peran penting. Durian yang dipetik terlalu dini akan terasa hambar, sementara yang terlalu matang justru kehilangan cita rasanya. Hanya yang matang pada waktunya yang mampu memberikan rasa terbaik. Hidup pun demikian.

Segala sesuatu ada waktunya. Terkadang, kita perlu bersabar dan percaya pada proses. Hasil yang baik selalu datang pada waktu yang tepat, bukan pada waktu yang kita inginkan. Kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan sesuatu yang benar-benar bernilai.

Musim durian adalah pengingat sederhana tentang filosofi kehidupan. Apa yang terlihat kasar dan sulit didekati sering kali menyimpan keindahan yang luar biasa di dalamnya. Apa yang membutuhkan usaha sering kali membawa kebahagiaan sejati.

Jadilah seperti durian—berduri, tetapi bernilai; beraroma tajam, tetapi berkesan. Yang terpenting, beranilah menjadi diri sendiri, tanpa terpengaruh oleh penilaian orang lain.

Akhir Desember ini, ketika durian memenuhi jalanan dan aroma khasnya menguar di udara, mari kita belajar dari buah ini. Belajar untuk tidak menyerah pada tantangan, untuk bersabar menunggu waktu terbaik, dan untuk selalu melihat keindahan di balik hal-hal yang tampak sulit.

Dengan hati yang penuh syukur, mari kita nikmati musim durian ini sebagai simbol perjuangan dan keberanian untuk menjadi yang terbaik dalam hidup kita.

Selamat Tahun Baru 2025