Irwan Setiawan
HATIPENA.COM – Kemajuan dunia pendidikan di Fort de Kock (Bukittinggi) ternyata juga berbuah pada kemajuan industri percetakan dan penerbitan di kota ini. Tercatat antara tahun 1920 sampai tahun 1940 muncul penerbitan berbahasa Melayu dan Minangkabau di Kota Bukittinggi.
Buku terbitan di sini membahas hal-hal mengenai adat dan sastra tradisional Minangkabau serta berbagai aspek tentang agama Islam. Di antara penerbit yang berkembang dan dikenal dalam periode ini adalah: Penerbit Agam, Lie, Sinar, Emilius, Merapi, Tjerdas, Zamzam, Poestaka Negara, Tsamaratul Ichwan, Kahamij atau Kahamy, Nasional, Penjiaran Ilmoe, dan lain-lain.
Banyak karya sastra bercorak novel popular diterbitkan di kota nan elok ini. Sebut saja penulis roman terkenal seperti S.K. Trimurti, Meruju Sukma, Andjar Asmara, M. Dimyati, Martha, Pramoedya Ananta Toer, N.H. Dini, Motinggo Busye, AA. Navis, dan Soewardi Idris pernah mempercayakan karyanya untuk di terbitkan oleh pengusaha percetakan di Fort de Kock.

Karya mereka menyebar di seluruh Indonesia dan ke mancanegara. Geliat industri percetakan ini mulai meredup selepas PRRI dan peristiwa PKI 1965, seiring pula pindahnya pusat pemerintahan Sumatera Barat ke Kota Padang.
Beberapa catatan singkat tentang penerbit di Bukittinggi :
- Drukkerij Merapi & Co. Ini adalah penerbitan yang pernah ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Penerbit ini dimiliki oleh seorang keturunan Tionghoa dari marga Tjoa bernama Tjoa Tjin Bie dan diperkirakan berdiri pada tahun 1910. Lokasinya berada di Janjang Minang. Drukkerij Merapi & Co banyak menerbitkan buku kaba Minangkabau dan buku pelajaran sekolah. Penerbitan ini juga mencetak beberapa surat kabar dan majalah, di antaranya: Al-Bayan, Al-Itqan, Saraso Samaloe, Ma’loemat, Soeara Kemadjoean Koto Gedang, dan Minangkabau Bergerak. Selain itu, Drukkerij Merapi & Co membuka jasa percetakan serta menjual berbagai perlengkapan kantor dan alat-alat sekolah. Drukkerij Merapi & Co berhenti menerbitkan buku sejak 1950. Pada 1997, usaha ini fokus pada percetakan faktur dan nota kantor.
- Percetakan Kahamy
Almanak Sakoe 1947. Sebuah buku kecil yg diterbitkan Percetakan Kahamy Bukittinggi tahun 1947. Buku yg berisi informasi tentang susunan kabinet ke-1 sampai ke-4 di awal kemerdekaan negeri ini. Bagi saya yang istimewa adalah salinan amanah pidato Bung Karno saat 1(satu) tahun memperingati Hari Kemerdekaan RI. Dalam tulisan di buku ini, Bung Karno berkata: ” …sebagai poetjoek pimpinan negara pemerintah boekan pengoeroes partai, boekan pengoeroes golongan tetapi pengoeroes negara, kekoesaan negara dan haroes tahoe dan dapat bersikap dan bertindak sebagai kekoesaan negara..”
- Matba’ah Islamiyah di Bukittinggi
Diantara yang menjadi percetakan alquran awal di Indonesia yaitu Maktabah Al Misriyah Abdullah Afif Cirebon tahun 1933, Matba’ah Islamiyah di Bukittinggi pada 1933, penerbit Visser & Co pada 1934, dan TB Abd Sitti Sjamsijah Solo. Keempat penerbit di atas memasuki nusantara dan mewarnai permushafan pra kemerdekaan.
Mathba’ah Islamiah adalah penerbitan yang didirikan oleh H.M.S Sulaiman atas anjuran dari ulama kaum tua Syekh Sulaiman Arrasuli, Syekh Muhammad Jamil Jaho dan Syekh Abbas Qadhi Lading Laweh. Penerbitan ini menerbitkan karya-karya ulama Minangkabau dan juga kitab-kitab yang dipakai di madrasah-madrasah Kaum Tua ketika itu. Tak hanya menerbitkan buku-buku saja penerbit Mathba’ah Islamiah ini juga mencetak Al-Quran dan terjemahannya yang dikirim ke berbagai daerah di Sumatra bahkan menjangkau beberapa daerah Nusantara. Penerbitan ini timbul sebagai tanggapan atas permintaan bahan bacaan dari orang terdidik dalam hubungannya dengan tumbuh mekarnya sekolah-sekolah di sejumlah tempat di Sumatera Barat. Kerja penerbitan dan percetakan tidak saja dilakukan oleh kalangan kolonial dan kaum terdirik Barat, tetapi juga melibatkan kaum pribumi dari kalangan agama Islam 1924-1972.
- NV Kedjora
Setelah periode awal, muncul pula NV Kedjora sebagai percetakan dan penerbit terkenal di Kota Bukittinggi. Berdiri pada 17 September 1952. NV Kedjora memiliki toko buku yang menjual buku-buku pelajaran sekolah baik terbitan sendiri maupun penerbit lainnya serta alat-alat tulis. Cikal bakal NV Kedjora berawal dari Firma Penerbitan dan Pustaka Menara. Firma ini terbentuk pada 17 September 1952. Pendirinya adalah Aziz Thaib, M. Sjafei, Saharuddin, Adjar St. Sati, dan Datuk Pamuntjak. Firma Penerbitan dan Pustaka Menara didaftarkan ke akta notaris Hasan Qalbi di Padang. Susunan pengurusnya yakni Aziz Thaib selaku direktur. Wakilnya berturut-turut yakni Adjar St. Sati, M. Sjafei, Saharuddin, Dt. Pamuntjak, dan Sjawalloeddin Sjamsoe. Pada 28 Desember 1954, Menteri Kehakiman menerbitkan SK No. J.A. 5/117/5 yang mengakui badan hukum NV Kedjora.
Seiring perjalanan waktu, industri penerbitan karya tulis berupa buku, karya ilmiah, novel, buku pelajaran, koran, majalah telah memudar di kota wisata ini. Meski masih menyisakan beberapa nama lama percetakan, namun untuk penerbitan sudah jauh berkurang dan menghilang. Para penulis lokal sekarang harus menjalin kerjasama dengan penerbitan di Padang, atau bahkan dengan penerbitan dari pulau Jawa. Geliat industri percetakan itu telah pudar dan makin hapus dari ranah Fort de Kock. (*)
Referensi:
- Buku “Kinantan Melintas Zaman, Sejarah Kebun Binatang Bukittinggi, 2023).
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Merapi.
- Postingan facebook “Ahmad Nurben” 20 Oktober 2024.
- https://percetakanalquran.com/sejarah-percetakan-alquran.
- https://www.Mathba’ah_Islamiah_di_Minangkabau_Sejarah_Sebuah_Penerbit_Islam_Melintasi_Tiga_Zaman_1924-1972 6. https://suluah.com/sejarah-nv-kedjora-percetakan-dan-penerbit-terkenal-di-bukittinggi.