Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Gemar Olahraga

April 30, 2025 11:13
IMG-20250430-WA0067

Rerasan : Muslimin Lamongan

HATIPENA.COM – Salah satu dari 7 pembiasaan yang diberlakukan di sekolah-sekolah sekarang adalah gemar berolahraga. Mensana in corpore sano. Dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Olahraga menguatkan tubuh dari terpaan penyakit. Olahraga menggerakkan seluruh tubuh sehingga melancarkan peredaran darah.

Dengan olahraga kecerdasan dapat ditingkatkan. Olahraga juga menjadi ajang prestasi dan kebanggaan bagi mayarakat bahkan negara. Salah satunya adalah sepak bola, olahraga yang menyatukan manusia sedunia, apa pun latar belakangnya.

Sedangkan bulu tangkis adalah olahraga andalan Indonesia, sering menjadi juara Piala All England dan Uber. Sayang, akhir-akhir ini prestasi Indonesia merosot drastis di kancah internasional.

Zaman Orde Baru, tahun 1980-90an, olahraga menjadi kegiatan penting di setiap sekolah. Di SD, SMP, SMA, setiap pagi sebelum masuk kelas, siswa wajib melakukan SKJ (Senam Kesegaran Jasmani).

Para siswa sangat antusias mengikuti, bahkan setiap bulan Agustus diadakan lomba SKJ antar sekolah. Saya mengalami masa itu, aktif bergerak olahraga dan bermain sepuas hati.

Stasiun televisi hanya TVRI dan belum ada gawai. Jadi durasi bergerak dan bermain tidak dikendalikan teknologi. Meskipun bermain menggunakan sarana dan tempat bersahaja, kegiatan itu meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun makan dan minum sederhana, kekuatan tubuh cukup terjaga.

Makanan dan minuman tidak banyak terkontaminasi zat kimia pabrikan. Gerakan olahraga dan bermain ajeg dilakukan. Jadilah badan bugar dan penyakit pun enggan menyambar.

Meskipun kulit kehitaman, rambut warna kecoklatan, dan bau tanah lumpur menyengat, eksotis jika dipandang.

Sakit yang umum paling hanya beleken mata, kecapekan, atau pkk (panu, kadas, kurap).

Gerakan olahraga dan bermain apakah gerangan? Yang sering saya dan teman-teman lakukan adalah berenang di kali/sungai di siang hari setelah pulang sekolah.

Selain kali, kami juga sering berenang di Telaga Sanur atau Embung nJoto. Airnya bening menyegarkan. Selain renang, olahraga kegemaran saya adalah sepakbola meskipun sering berlarian jarang membawa bola.

Olahraga tradisional juga tidak dilupakan, misalnya patelele, gobaksodor, jumpritan di malam hari, nekeran atau main kelereng. Juga catur di warung kopi bila malam hari.

Pokoknya, kala itu badan bergerak dinamis. Bila badan terjatuh, kaki atau tangan lecet hanya meringis. Cukup diberi yodium, dua tiga hari sudah kering. Kami adalah generasi yang tahan banting, tidak mudah menangis, dan pantang menyerah.

Lalu bagaimana anak-cucu kita sekarang? Nyaris waktunya habis bermain gadget. Jarang olahraga, apalagi ruang bermain semakin menyempit seiring perkembangan properti.

Televisi android turut andil membelenggu tangan dan kakinya. Sehingga merasa nyaman duduk manis di depan televisi. Camilan dan minumnya produksi pabrik yang banyak mengandung zat pengawet.

Badannya memang tumbuh bongsor, tetapi lamban bergerak dan kurang cekatan. Semoga pencanangan gemar olahraga bukan sekadar wacana.

Negara perlu hadir memfasilitasi dan aktif menggerakkan kegiatan olahraga. Bangsa yang kuat dan sehat, melaju cita cepat hebat! (*)

Lamongan, 29 April 2025

Berita Terkait