Fanny J. Poyk *)
Obituari Emilia Contessa
HATIPENA.COM – Sebelum beliau wafat, fotonya muncul beberapa kali di lini masa saya. Saya bertanya di dalam hati, “Kok beliau terlihat terus ya di Facebook?” Saya tak mau menduga dan menepis bahwa itu seperti isyarat kepergian untuk selamanya seperti yang saya alami ketika beberapa teman dan keluarga akan tiada dari bumi. Itu hak prerogatif Sang Pemilik Semesta.
Dulu sekitar tahun 90-an, saya pernah ke rumah artis kondang itu dan mewawancarai serta bincang-bincang dengan anak angkat laki-lakinya yang saat diajak bicara selalu menggunakan Bahasa Indonesia baku.
Saya dan teman fotografer jadi terbengong-bengong, pokoknya ucapannya EYD banget dan buat kami, untuk anak kelas satu sekolah dasar, sungguh luar biasa, sementara kami sendiri tak sanggup melakukannya.
Di kantor, meski kami menulis dengan Tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar, itu berbeda jika bercakap-cakap, slang Betawi yang ber elu gue, lebih kental terucap. Andai saya menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bercakap-cakap, teman-teman wartawan saya yang konyol dan lucu-lucu itu akan bertanya, “Lu sakit panas Maknyak?”
Maka begitulah, usai mewawancarai beliau, kami pulang. Saya menuliskan kisahnya entah di edisi yang ke berapa. Sekarang, penyanyi bersuara berat dengan vibrasi yang kuat itu telah tiada. Barangkali, wajah cantiknya yang khas Indonesia yang sering muncul di gadget saya mengucapkan kata demikian, “Hai Fanny, selamat tinggal!”
Ah, waktu demikian cepat berlalu, selamat jalan Mbak Emilia Contessa, suaramu tak lekang oleh zaman, damai bersamaNya. May You Rest in Peace. (*)
*) Penulis Biografi, Novelis
