Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)
HATIPENA.COM – Badan udah seger habis mandi. Kopi pun sudah siap di meja, nulis ini pun terasa tenang. Tak macam sebelumnya grasak-grusuk efek kurang kopi. Yok kita lanjutkan kisah Mega hari ini.
Langit di atas arena mendung. Tapi tidak bagi Red Sparks. Sebab Megawati Hangestri Pertiwi turun ke gelanggang. Dara 185 cm asal Jember ini bukan sekadar pemain, dia adalah takdir yang mengejawantah. Lawannya? AI Pepper, sebuah tim yang katanya pintar. Tapi di hadapan Mega, mereka lebih mirip tahu dan tempe goreng.
Kemenangan 3-1 Red Sparks adalah catatan sejarah ke-13 berturut-turut. Tiga belas! Angka yang biasanya bikin orang mengucap mantra. Tapi bagi Mega, ini hanya angka biasa di kalender kehebatan. Tak ada ruang untuk mitos ketika realitas sudah melampaui dongeng.
Hari ini, bukan sekadar pertandingan voli. Itu adalah festival. Megawati menjadi penguasa, queen regnant, di acara yang diberi nama Mega’s Day. Sponsor Mega Coffee ikut menabuh genderang. Mungkin mereka tahu, tak ada yang bisa lebih bikin melek dari aksi Mega di lapangan.
Tidak cukup hanya membakar semangat, Mega juga membakar papan skor, 21 poin dia persembahkan. Dua puluh satu! Angka ini bukan sekadar statistik. Ini adalah puisi yang ditulis dalam loncatan, smash, dan blok. Lalu, MVP? Tentu saja. Untuk keempat kalinya! Mega tak lagi mengincar penghargaan, dia mengoleksinya.
Dengan kemenangan ini, Red Sparks berdiri kokoh di posisi tiga klasemen sementara, hanya terpaut satu poin dari Hillstate di posisi dua. Pink Spider, sang penguasa puncak, kini seperti raja laba-laba yang jaringnya mulai rapuh. Pink Spider, bersiaplah. Pertemuan terakhir kalian di putaran keempat adalah takdir yang tak terhindarkan.
Lihatlah daftar top skor. Mega duduk di posisi tiga dengan 559 poin. Victoria Danchak (603 poin) dan Gyselle Silva (587 poin) masih di atasnya, tapi apa itu berarti? Dalam epik ini, Mega adalah pemburu. Dia mengintai. Dia bersiap menerkam. Ketika waktunya tiba, dunia voli akan tahu apa artinya menjadi nomor satu.
Hari ini bukan sekadar kemenangan. Itu adalah pelajaran. Sebuah kisah tentang bagaimana seorang dara dari Jember bisa menjadi pusat semesta voli. Jika hidup adalah sebuah drama, maka Megawati Hangestri Pertiwi adalah protagonis yang ditulis dengan tinta emas. Dia bukan hanya bermain voli. Dia menciptakan mitos. (*)
#camanewak