Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Harimau Malaya, Lagu Paling Populer 2024

December 31, 2024 15:26
Ilustrasi: Artificial Intelligence
Ilustrasi: Artificial Intelligence

Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)

SEPAK BOLA. Olahraga yang penuh dengan drama, air mata, dan tentu saja lagu kebangsaan unofficial yang tiba-tiba viral di TikTok. Kali ini, bukan trofi atau kemenangan yang jadi bahan obrolan, melainkan lagu Harimau Malaya. Ente tidak salah baca. Timnas Malaysia memang sudah tersingkir dari Piala AFF, sama seperti Indonesia (solidaritas dalam kesedihan itu nyata), tapi entah bagaimana, lagu ini justru bersinar bak mentari di tengah hujan deras. Ironi? Bisa jadi. Kecelakaan budaya? Mungkin.

Tim kalah, tapi lagu menang. Ada sebuah keindahan absurd dalam paradoks ini. Lagu Harimau Malaya, yang awalnya hanya dinyanyikan dengan penuh semangat oleh Ultras Malaya di stadion, kini seperti mantra ajaib yang menghidupkan semangat mereka yang patah hati. Bahkan, beberapa orang bilang ini adalah lagu paling populer tahun 2024. Betulkah? Atau kita hanya terlalu sibuk mencari penghiburan di tengah tragedi?

Versi yang paling terkenal datang dari kolaborasi antara Joe Flizzow, Carleed Khaza, Altimet, dan Ultras Malaya. Liriknya penuh semangat, menggambarkan kekuatan dan kebanggaan Malaysia, meski faktanya di lapangan, mereka mungkin lebih sering jadi korban counter attack yang memalukan. Tapi siapa peduli? Yang penting, stadion bergemuruh.

Tapi tunggu dulu, versi TikTok-nya tak kalah spektakuler. Ada yang dinyanyikan oleh Marionexxes, dan ini langsung jadi bahan obrolan netizen. Liriknya? Oh, liriknya sebuah puisi kontemporer yang penuh teka-teki dan sedikit… absurd. Ente tahu, seperti membaca cerpen Kafka sambil mendengarkan dangdut koplo.

Mari kita analisis liriknya.
“Hey kau si gadis berkebaya, apa yang membuat kau menjeling?”
Sebuah pertanyaan eksistensial! Gadis berkebaya ini siapa? Kenapa dia menjeling? Apakah dia kecewa dengan skor akhir pertandingan atau hanya ingin menagih utang? Kita mungkin tidak akan pernah tahu.

“Ketat! Singkat!”
Sebuah pengamatan tajam tentang tren fesyen atau kritik sosial terselubung? Tidak ada yang pasti di dunia metafora ini.

“Tak pernah hancur hati, otaknya bersepai.”
Sebuah tragedi. Hati yang utuh, tapi otak yang remuk. Apakah ini metafora tentang suporter yang tetap setia meski timnya berantakan di klasemen? Atau sekadar curhat seorang penulis lirik yang terlalu banyak merenung? Interpretasi bebas.

Jangan lupakan bagian ini. “Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya!” Repetisi yang efektif! Jika ente tidak ingat apa-apa dari lagu ini, setidaknya mantra ini akan terus terngiang di kepala. Earworm level dewa.

Tentu, tidak semua orang menyukai lagu ini. Ada yang bilang terlalu berlebihan. Ada yang merasa liriknya tidak masuk akal. Tapi bukankah itu justru inti dari seni? Menggugah emosi, memancing diskusi, dan sesekali membuat orang berpikir, “Apa sih yang barusan saya dengar?”

Fenomena lagu Harimau Malaya adalah pengingat bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang benar-benar kalah. Ada tim yang menang di lapangan, dan ada yang menang di hati suporter lewat lagu. Meski tim ente tersingkir, setidaknya punya sesuatu untuk diunggah di TikTok. Harimau Malaya, selamanya!

#camanewak