Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)
SILAKAN, Thailand dan Vietnam, perebutkan piala ASEAN Cup 2024 itu sepuas-puasnya. Kami, Timnas Indonesia, hanya jadi penonton kali ini. Tapi ya, tolong jangan seret-seret nama kami sebagai pemanis narasi kalian. Kami sibuk. Fokus kami beda, Piala Dunia, bro.
Lihat jadwal kami. Australia, Bahrain, China, Jepang. Bukan level-level tukang ngeteh sore sambil debat siapa yang lebih jago di ASEAN. Ini negara-negara yang timnya bikin stadion bergetar, bukan cuma gegara koreografi suporter.
Apa? Media Thailand bilang pernah comeback lawan kami di 2016? Baguslah, simpan kenangan itu di album foto kalian. Kami sudah move on, kalian masih rehearse ulang skrip masa lalu.
Sementara itu, media Thailand sibuk mengangkat kisah heroik saat mengalahkan Indonesia di masa lampau untuk menakut-nakuti Vietnam. Keren juga, sih. Niatnya bikin Vietnam gemetar, tapi malah bikin kita ngakak sambil nyeruput kopi.
Media Vietnam, di sisi lain, sibuk menyindir PSSI. Katanya, masa depan Shin Tae-yong nggak bergantung sama prestasi. Ehem, salah besar. Masa depan Shin bergantung pada tiket lolos ke Piala Dunia. Itu sedang kami garap serius.
Malam ini, leg kedua final ASEAN Cup 2024 di Bangkok. Thailand kalah tipis 2-1 di leg pertama. Tapi mereka tetap pede. Rekor comeback tahun 2016 dijadikan mantra. Pertandingan bakal seru, katanya.
Kalian boleh drama-drama nostalgia. Kami cuma minta satu, jangan ngikut-ikut bawa nama Garuda untuk bumbu headline. Kami nggak main di final itu bukan karena kalah, tapi karena fokus kami beda.
Tim Gajah Perang, The Golden Star Warriors, mainkan final kalian dengan penuh semangat. Kami? Kami sibuk melawan mimpi-mimpi besar. Stadion kami bukan lagi Phu Tho atau Rajamangala, tapi stadion-stadion megah di Piala Dunia.
Selamat bertanding. Kami dukung dari jauh. Kalau kalian butuh hiburan, boleh siapkan kopi sambil nonton highlight kami nanti di kualifikasi Piala Dunia.
Salam dari Garuda.