Ilustrasi : AI/ Wak Rojam
Penulis : Rosadi Jamani *)
HATIPENA.COM – Markas Besar Red Force, 18 Februari 2025, Pukul 05.00 Galaksi Standard Time. Di ruang taktis utama, Jenderal Koheejin berdiri dengan tangan di belakang, menatap layar holografis raksasa yang menampilkan simulasi medan perang AI Peppers Prime. Di sampingnya, Mega Hangestri Pertiwi sibuk mengasah Plasma Spike-nya. Sementara Vanja Bukilic melipat tangannya dengan santai.
Jenderal Koheejin berdehem keras, “Dengar, pasukan! Besok pukul 17.00 kita bakal nyerbu AI Peppers! Mereka pikir keren dengan teknologi canggihnya? Kita bakal kasih mereka kejutan lebih gila! Saya, dengan kejeniusan yang bahkan Einstein pun bakal iri, telah menciptakan senjata terbaru kita!”
Koheejin menekan tombol di arlojinya, dan dari lantai markas, muncul enam pod raksasa yang berisi persenjataan terbaru Red Force. Inilah Quantum Singularity Blaster untuk Mega Hangestri Pertiwi. Senjata berbasis lubang hitam mini yang bisa menyedot musuh ke dimensi lain selama 10 detik sebelum mereka kembali dengan efek kebingungan total.
Lalu, Photon Chaos Blades untuk Vanja Bukilic. Sepasang pedang plasma yang bisa menciptakan ilusi serangan, bikin musuh nggak tahu mana yang asli dan mana yang jebakan Batman.
Berikutnya, Neural Disruptor Cannon untuk Yeom Hye Seon. Meretas gelombang otak AI, bikin mereka ngalami ‘blue screen’ selama beberapa detik.
Lanjut Koheejin, ini Celestial Sonic Daggers V2 untuk Park Eun Jin. Kini lebih tajam dan bisa dilempar, serta memiliki mode ‘silent kill’ yang mematikan!
Untuk Jung Hoyoung, Void Sniper X-99 Hyper Mode. Senjata ini bisa menembus tiga lapisan medan energi sekaligus! AI Peppers bakal menangis sebelum mereka tumbang.
Neural Hack Gauntlet MAX untuk Pyo Seung Ju. Ini senjata bisa membajak sistem AI dalam waktu 5 detik. Pyo langsung senyum penuh kemenangan.
Terakhir, Hyper Reflex Mode V2 untuk Noh Ran. Sekarang dengan tambahan kemampuan teleportasi mikro dalam radius 10 meter.
“Sekarang saatnya latihan menggunakan senjata ini. Jangan mikirkan pacar ya, tak carok sampean!” ancam jenderal yang terkenal tempramen.
Latihan dimulai dengan sesi “Survival Impossible Mode”, di mana semua prajurit ditempatkan di medan perang simulasi yang penuh dengan rintangan maut.
Mega Hangestri Pertiwi diuji dengan pertempuran jarak dekat melawan 50 drone AI bersenjata laser. Dengan Quantum Singularity Blaster, ia sukses membuat separuh drone tersedot ke dimensi lain.
Vanja Bukilic harus menangkis serangan dari 100 tembakan laser sambil bergerak di lintasan gravitasi nol. Dengan Photon Chaos Blades, ia menciptakan klon plasma yang membingungkan AI, sebelum menghabisi lmereka satu per satu.
Yeom Hye Seon diuji dengan menghadapi 10 AI dengan Neural Disruptor Cannon. Sekali tembak, AI langsung nge-freeze seperti komputer Windows kena virus.
Park Eun Jin harus menyelinap di antara 200 AI penjaga tanpa terdeteksi. Ia sukses masuk ke pusat data simulator, mengalahkan target dengan Celestial Sonic Daggers, dan kembali dalam waktu kurang dari 3 menit.
Jung Hoyoung diuji dengan misi sniper ekstrem, menembak target yang bergerak dengan kecepatan supersonik dari jarak 50 km. Dengan Void Sniper X-99 Hyper Mode, ia sukses menembak AI Peppers holografis tanpa meleset.
Pyo Seung Ju diberikan tantangan membajak sistem pertahanan AI Peppers dalam waktu 10 detik. Ia berhasil dalam 3 detik. “Cupu banget sistem mereka,” katanya.
Noh Ran harus menghindari serangan dari 200 drone otomatis dalam waktu 5 menit. Dengan Hyper Reflex Mode V2, ia melompat-lompat seperti ninja, teleportasi ke sana kemari, bikin drone AI kebingungan dan akhirnya saling nabrak sendiri. “Bagus Noh Ran, rapikan baju kuning mu itu,” pinta sang jenderal.
Koheejin mengamati latihan itu sambil menyeruput kopi liberika. “Hmm… mantap! AI Peppers bakal dikasih pelajaran besok. Semua kita ratakan.”
Setelah sesi latihan, pasukan Red Force berkumpul. Koheejin menatap mereka satu per satu.
“Hari ini, kalian membuktikan kalau kita bukan sekadar pasukan tempur. Kita adalah kekuatan paling matikan di galaksi ini! Besok, AI Peppers bakal tahu apa artinya ketakutan! Saya harap kalian istirahat cukup. Karena besok, kita akan menghancurkan mereka!” Seluruh pasukan bersorak.(*)
#camanewak
*) Ketua Satupena Kalbar