Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Mega MVP Lagi, Red Sparks Kudeta Hillstate

February 22, 2025 17:34
IMG-20250222-WA0137

Ilustrasi : AI/ Wak Rojam
Penulis : Rosadi Jamani

HATIPENA.COM – Duh senangnya, wak. Tak terasa dua gelas kopi habis. Mega (tak pakai konde) kembali raih MVP. Ia meraih 16 poin dan total 709 di papan top score. Timnya, Red Sparks sukses mengudeta Hyundai Hillstate. Yok, kita bahas keseruan Mega menghancurkan lawan politiknya, eh salah, musuh bebuyutannya, GS Caltex.

Red Sparks turun ke lapangan seperti sekawanan naga yang baru bangun tidur, lapar, ganas, dan siap membakar lawan. GS Caltex? Hanya seonggok kayu kering yang siap jadi abu. Dengan skor telak 3-0, Red Sparks bukan sekadar menang, tapi mengguncang tatanan voli Korea! Hyundai Hillstate dikudeta dari peringkat kedua, GS Caltex dibuat menangis di pojokan.

Megawati? Lagi-lagi dinobatkan sebagai MVP, entah sudah berapa banyak piala yang harus disiapkan untuknya. Tapi sayang, tak ada kemenangan tanpa pengorbanan. Vanja Bukilic cedera. Penonton terdiam. Dunia seakan berhenti berputar.

Pertandingan dimulai dengan Red Sparks bermain seperti baru bangun tidur. Error di mana-mana. GS Caltex memanfaatkan keadaan. 4-8. Koheejin di pinggir lapangan mulai gerah. Mukanya berubah merah seperti kepiting rebus. Tak mau anak asuhnya jadi bahan tertawaan, dia mengaum dari pinggir lapangan.

Tapi musibah datang. Vanja Bukilic berusaha memblok smash Gyselle Silva, mendarat di tempat yang salah, dan tumbang. Penonton membisu. Seorang prajurit andalan Red Sparks telah gugur. Dibantu keluar lapangan, Pemain asal Serbia itu hanya bisa meringis kesakitan.

Tapi perang tak boleh berhenti. Megawati dan Pyo Seungju, dibantu Jeon Dabin dipaksa mengangkat senjata bahu membahu. Red Sparks limbung, tapi tetap berusaha bangkit. Jung Kwang Jang mulai menguasai medan perang. Skor 13-14.

Para fans mulai menambah kopi, deg-degan. Silva masih menjadi monster di kubu lawan. Smash-nya ibarat meteorit jatuh dari langit. Tapi Red Sparks tak mau kalah. Megawati membalas. 22-22. Smash petir Mega meluncur, 23-22. Silva mencoba menyerang balik, tapi kali ini blokade Red Sparks seperti tembok baja. 24-22. Dan akhirnya, Megawati menutup set pertama dengan ledakan. 25-23. Penonton bersorak. Kopi pun makin deras mengalir.

Set kedua, Koheejin mulai mengandalkan Jeon Dabin menggantikan Vanja Bukilic. Bocah ini seperti mendapatkan wahyu. Red Sparks langsung menggilas lawan. 6-2. 8-3. Pasukan Koheejin makin menggila. Penonton makin menyala. Tapi tiba-tiba ada penjual bakso lewat, mengingatkan bahwa di luar lapangan, kehidupan tetap berjalan.

Lee Youngtaek mulai panik. Time-out! Sayangnya, itu tak cukup. Jung Hoyoung menambah poin, 11-3. Silva mencoba bangkit, tapi Red Sparks tak membiarkan. Koheejin memberi perintah dari pinggir lapangan dengan gaya seorang jenderal perang. Skor 21-16. Tapi kemudian Caltex mulai mendekat. Penonton menahan napas. 23-22. Semua orang menunggu. Lalu Megawati, dengan segala keagungannya, mengakhiri drama dengan smash petirnya. 25-23. Red Sparks unggul 2-0. Penonton mulai bernafas lega. Yang butuh kopi, silakan tambah lagi.

Set ketiga adalah pembantaian. Red Sparks tak memberi ampun. 15-5. GS Caltex benar-benar tak berkutik. Silva? Frustrasi. Smash-nya bisa diblok, serangannya bisa ditangkis. Ehem..Noh Ran bertransformasi menjadi tembok Berlin. Park Eun Jin menjelma menjadi benteng kokoh. Lee Youngtaek hanya bisa menghela napas, sadar bahwa timnya sedang dihancurkan tanpa belas kasihan. Skor 23-11. Lalu, Jeon Dabin yang selama ini hanya penghuni bangku cadangan, mendapat momen emas. Ia melayangkan smash terakhir. 25-11.

Selesai. Kemenangan mutlak. Teman-temannya mencubit pipinya gemas, seakan berkata: “Selamat datang di panggung besar!”

Red Sparks menang telak. GS Caltex hancur lebur. Hyundai Hillstate terpental dari peringkat dua. Megawati tersenyum penuh kemenangan. Tapi ada satu hal yang masih menggantung di udara, Vanja Bukilic. Semua berharap ia baik-baik saja. Sebab perang sesungguhnya baru akan dimulai di babak playoff. Red Sparks butuh semua prajurit terbaiknya untuk pertempuran akhir nanti.

Hasil ini membuat Red Sparks meraih tiga poin dan menggeser Hillstate dari posisi kedua. Red Force meraih 58 poin sedangkan Hillstate 57 poin. Selisih satu angka saja.(*)

#camanewak

*) Ketua Satupena Kalbar