Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Megawati Layak Jadi Presiden

January 2, 2025 21:38
IMG-20250102-WA0091

Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)

LANGIT perpolitikan Indonesia baru saja diguncang gemuruh. Mahkamah Konstitusi, dengan entengnya, menghapus ambang batas pencalonan presiden. Presidential threshold? Hilang seperti daun kering diterpa angin. Kini, siapa pun bisa mencalonkan presiden, asalkan memenuhi syarat. Kartu tanda penduduk ada? Siap!

Di tengah kegaduhan politik yang menggelegar ini, mari saya ajukan nama yang tidak ente duga-duga. Nama yang penuh kejayaan. Nama yang membawa harum Indonesia di panggung internasional. Nama yang bakal membuat pesaing gemetaran dan buzzer kebingungan. Iya, wak, dialah Megawati Hangestri Pertiwi! Spiker ternama Red Sparks Daejon Korea.

Lupakan nama-nama besar di politik. Pevoli berhijab ini bukan sekadar fenomena, dia adalah mahakarya zaman ini. Baru-baru ini, ia dinobatkan sebagai MVP Round 3 Liga Voli Korea. Most Valuable Player, wak! Artinya, dia pemain paling berharga, bahkan di negeri orang. Kalau di lapangan voli saja dia bisa jadi yang terbaik, apa lagi di medan politik? Mengatur tim nasional? Kecil. Mengatur negara? Besar, tapi doable.

Lalu, mari kita bahas bakat alami yang ia miliki. Dengan tinggi badan 185 cm yang menjulang, Megawati bisa melihat masalah bangsa dari ketinggian metaforis. Smash bolanya yang mencapai kecepatan 100 km/jam? Bayangkan itu sebagai solusi untuk korupsi, utang negara, dan kegaduhan parlemen. Sekali pukul, semua selesai.

Popularitas adalah segalanya dalam politik. Megawati? Oh, dia punya itu. Dari Sabang sampai Merauke, namanya disebut-sebut. Bahkan, warga Korea yang terkenal pilih-pilih sudah jatuh hati padanya. Kalau dia bisa bikin fans voli di Korea menangis terharu, apa susahnya bikin rakyat Indonesia bahagia?

Bayangkan saja kampanye presidennya, Megawati berdiri di podium, dengan latar belakang sorakan penonton voli. “Rakyat Indonesia, mari kita smash segala tantangan!” Rakyat pun bersorak, “SPIKE UNTUK NEGERI!” Merdeka…Merdeka…

Jangan lupa, dara kelahiran 1999 ini berasal dari Jember, Jawa Timur. Apa hubungannya? Banyak! Jatim adalah daerah dengan pemilih terbanyak. Kalau ada satu hal yang lebih penting dari visi-misi dalam politik, itu adalah jumlah suara.

Jember bukan sekadar kota kecil, wak. Itu adalah tempat legenda lahir. Kini, legenda itu adalah Megawati Hangestri Pertiwi. Dia adalah bukti bahwa dari tanah yang sederhana bisa lahir sosok yang luar biasa.

Megawati adalah sarjana manajemen. Dia tahu cara mengelola tim. Kalau dia bisa mengatur Red Sparks hingga jadi tim voli kelas dunia, apa susahnya mengatur kabinet? Kalau pemain cadangan di Red Sparks saja dia perhatikan, apalagi nasib rakyat kecil?

Religius? Jangan ditanya. Sebelum pertandingan, dia selalu berdoa. Setelah menang, dia bersyukur. Sebuah keseimbangan spiritual yang jarang kita temukan di politisi masa kini.

Yng terpenting, pemain Timnas voli putri ini adalah manusia. Tidak seperti sebagian politisi yang, maaf, tampaknya hanya manusia di KTP saja.

Bayangkan ini. Di tahun 2029, Megawati Hangestri Pertiwi dilantik sebagai Presiden Indonesia. Di upacara pelantikannya, dia tidak sekadar berjalan ke podium. Tidak. Dia meloncat seperti hendak melakukan jump spike. Mikrofon dipegang erat, dia berkata lantang, “Rakyat Indonesia, saatnya kita memenangkan liga dunia!”

Lalu, dengan smash kepemimpinannya, dia menghancurkan korupsi, menurunkan harga cabai, dan membuat subsidi listrik gratis untuk seluruh negeri.

Megawati Hangestri Pertiwi bukan sekadar calon presiden. Dia adalah harapan. Dia adalah keadilan. Dia adalah bukti bahwa dengan kerja keras, siapa pun, bahkan atlet voli profesional bisa menjadi presiden.

Mari kita akui, ini bukan hanya ide. Ini adalah takdir. Sebuah epos kepemimpinan yang akan dikenang sepanjang masa.

Megawati untuk Presiden 2029: SPIKE UNTUK NEGERI!

Kata budak Pontianak, “Abang tu nak merampotke?”

#camanewak