Tonnio Irnawan
HATIPENA.COM – Sampai Sabtu (18/1/2025) sudah dua pekan berita Pagar Laut di Kabupaten Tangerang (PLT) di Provinsi Banten, tersebar luas dan menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Anehnya hingga hari ini pemerintah (kabupaten, kementerian dan polisi) belum berani menyebutkan siapa yang punya gawe. Saya sebut belum berani karena itulah yang terjadi.
Bukan urusan rumit mencari tahu siapa orang atau perusahaan/lembaga/organisasi yang punya proyek pembuatan PLT. Yang jelas ini bukan proyek pemerintah.
Aneh bin ajaib, setelah kurang lebih 30 km berdiri dan melewati beberapa kecamatan, baru kejadian ini “diketahui” dan menjadi isu hangat. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk memagari laut sepanjang itu.
Mengapa aparat keamanan dan pemerintah sepertinya buta. Wah bahaya sekali. Ini menandakan betapa rapuhnya pertahanan negara. Sampai kini belum diketahui siapa di balik PLT ini. Jangan-jangan ini pekerjaan pihak asing atau musuh – musuh negara. Ha Ha Ha.
Lucunya ada satu pejabat instansi pemerintah bilang begini : “kita tunggu sampai ada pihak yang bertanggung jawab”. Kucing tertawa mendengar kalimat ini. Mas, mana ada pelaku kejahatan yang akan menyatakan bertanggung jawab. Justru yang bersangkutan lari dan ngumpet.
Sampai saat ini lembaga yang seharusnya tahu saling lempar bola panas. Kemarin mayarakat diwakili beberapa kelompok sipil melaporkan hal ini ke Bareskrim Polri. Semoga setelah menerima laporan ini Polri langsung bergerak. Pasti bisa. Saya pikir Babinsa dan Polsek pasti bisa mencari si pelaku. Sudah diketahui siapa-siapa tukang yang mengerjakan PLT. Mulai dari para tukang lalu diurut dari mana uang dan dari siapa pesanan proyek itu. Ini pekerjaan super ringan. Polisi saja bisa membongkar Kasus Bom Bali yang miskin bukti.
Jadi Pagar Laut Tangerang bukan misteri pasti terungkap kalau mau diungkap. (*)
Salam dari Tanah Merdeka
