Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

OCCRP, Jokowi, dan Konspirasi Tingkat Dewa

January 2, 2025 14:16
IMG-20250102-WA0052

Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)

MASA pensiun biasanya asyik nimang cucu, nyantai, dan ngopi. Sepertinya tidak dengan Pakde, ia malah dihantam banyak isu miring. Terbaru, suami Iriana ini dinobatkan salah satu presiden terkorup di dunia. Apakah ini pesanan, proxy, atau konspirasi?

Sambil menikmati makan siang di RM Mak Etek Sungai Jawi Pontianak kita bahas mantan presiden kita ini. Semua udah pada tahu, Joko Widodo, dinobatkan sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia oleh lembaga asing Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Tidak tanggung-tanggung, ini klaim kelas dunia, seperti menyeret seseorang ke pengadilan tanpa membawa satu pun barang bukti.

Sontak, rilis ini memantik perdebatan sengit. Para pendukung Jokowi mengutuk keras. Para kritikus Jokowi diam-diam tersenyum puas. Lalu, kita semua yang di tengah bingung. “Apa ini nyata, atau hanya bahan sketsa komedi internasional?”

Karena, mari kita jujur. Di balik OCCRP, ada Drew Sullivan. Seorang pendiri. Seorang jurnalis. Seorang mantan ahli struktur pesawat ulang-alik. Tunggu dulu, seorang komedian? Ya, betul sekali. Orang yang diduga serius menganalisis tingkat korupsi global ternyata juga jago membuat lelucon.

Bayangkan adegan ini, wak! Drew Sullivan, mantan insinyur dirgantara, duduk di meja kayu tua di Amsterdam. Sambil memukul alat musik tradisional Irlandia bernama bodhran, ia bergumam, “Siapa ya yang kita pilih jadi tokoh terkorup tahun ini? Harus yang bikin heboh. Jokowi? Kenapa tidak?” Dan voila, lahirlah rilis OCCRP yang menghebohkan Asia Tenggara.

Drew sendiri, meski latar belakang pendidikannya begitu cemerlang (Teknik Dirgantara, lho, dari Texas University), tampaknya lebih menyukai kehidupan yang penuh warna. Jurnalis, komedian, musisi. Kalau ada gelar untuk “Manusia Serba Bisa Paling Random”, Drew Sullivan pasti juaranya.

Lalu ada Paul Radu, partnernya dari Rumania. Jurnalis investigasi kelas kakap. Ahli bongkar-bongkar kasus. Seorang Sherlock Holmes zaman modern, tapi tanpa topi khas dan pipa. Bersama Drew, mereka mendirikan OCCRP pada 2007. Tempat? Amsterdam. Kota yang terkenal dengan keindahan kanal, bunga tulip, dan… kebebasan beropini yang luar biasa. Ah, jadi ingin mau ke sana lagi, Red Light, ups.

Tentu, klaim OCCRP ini memicu pertanyaan besar. Kalau ini benar, mana buktinya? Kalau tidak benar, ini fitnah skala global! Tapi di balik semua itu, kita tidak bisa menolak kenyataan bahwa ini terdengar seperti skenario film India dengan tokoh utamanya Mr Vijay.

Ayah Gibran ini terkenal dengan gaya sederhananya, memakai sepatu kets dan blusukan ke pasar tradisional, tiba-tiba dimasukkan daftar hitam global. Rasanya seperti menuduh tukang bakso favoritmu sebagai dalang mafia internasional. Lucu, absurd, dan penuh konspirasi.

Apa pelajaran dari semua ini? Dunia internasional adalah panggung teater. Terkadang aktor-aktor utamanya memakai dasi. Terkadang mereka memukul bodhran di Amsterdam. Terkadang, mereka membuat kita semua tertawa, entah karena kebodohan, keberanian, atau keduanya.

Untuk ayahnya Kaesang Pangarep dan Indonesia? Ini hanya episode lain dari serial drama geopolitik. Mari kita nikmati dengan secangkir kopi dan sepotong gorengan. Karena di dunia yang penuh ironi ini, satu-satunya hal yang pasti adalah, kita semua hidup dalam sebuah sketsa komedi besar bernama realitas.

#camanewak