Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Raksasa Kecil di Negeri Won-Won-an

January 22, 2025 17:37
IMG-20250122-WA0010(1)

Rosadi Jamani
(Ketua Satupena Kalbar)

HATIPENA.COM – Megawati Hangestri Pertiwi. Namanya sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Di Liga Voli Korea Selatan, Mega adalah simbol perlawanan terhadap kapitalisme voli. Bayangkan, di tengah para pemain bergaji miliaran won, ada yang setara harga apartemen di Gangnam, Mega hadir dengan gaji “kecil”. Kecil menurut ukuran mereka, besar menurut kami yang gajinya kadang kalah sama promo ojol.

Rp1,5 miliar hingga Rp2,47 miliar per musim. Ya, itu gaji Mega. Jika dibandingkan dengan Yang Hyo-jin yang mengantongi Rp6,8 miliar atau Kim Yeon-koung yang hampir menyentuh Rp9,1 miliar, gaji Mega terlihat seperti uang kembalian. Tapi, tunggu dulu. Jangan terjebak angka. Mega tidak sedang berlomba jadi terkaya. Ia sedang membuktikan bahwa skill di lapangan lebih berharga dari saldo rekening.

Mega bukan hanya melawan tim lawan, tapi juga melawan stereotip, “Kalau gaji kecil, mainnya biasa saja.” Di dunia olahraga, itu dogma yang sulit dibantah. Namun, Mega hadir bak David melawan Goliath. Tapi kali ini, senjatanya bukan batu, melainkan smash keras yang bikin block lawan bergetar.

Lihatlah daftar 10 besar pemain bergaji tertinggi di Liga Voli Korea. Nama Mega tidak ada. Tapi statistiknya? Bersinar terang, seperti lampu neon di gang-gang sempit Seoul. Ini adalah bukti bahwa gaji besar tidak selalu berarti performa maksimal.

Kenapa Mega sepertinya santai? Sama seperti tukang tulis ini, dompet tipis tetap ngopi, ups..maaf.

Karena Mega tahu, orang-orang kecil dengan tekad besar akan selalu punya tempat di hati penonton. Lagi pula, ada kepuasan tersendiri ketika gaji “seadanya” bisa membuat pemain bergaji miliaran terlihat seperti figuran. Mega tidak butuh gaji besar untuk bersinar. Ia hanya butuh satu hal, panggung. Di Liga Voli Korea, panggung itu kini miliknya.

Liga Voli Korea bukan hanya soal olahraga. Ini soal ekonomi, seni, dan drama. Mega sedang memainkan semua itu dengan sempurna. Ia tidak hanya bermain voli. Dara Jember sedang mengajar dunia. Bahwa dalam hidup, yang penting bukan seberapa besar ente dibayar, tapi seberapa besar dampak kehadiran ente. Jangan macam yang ono, ya..yang ono tu..makan gaji buta. Bang udah bang, jangan nak lompat pagar laut pula.

Megawati Hangestri Pertiwi, bukan hanya pemain voli. Mega adalah manifesto.

Jangan lupa esok sore Mega bersama timnya, Red Sparks akan melawan tuan rumah yang juga juara bertahan, Hilstate. Pemain bergaji tinggi ada di tim lawan. Siapkan kopi dan pisang goreng, wak! (*)

#camanewak