Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Ramadan: Bulan Sedekah sebagai Solusi Sosial

March 21, 2025 22:05
IMG-20250321-WA0016

Oleh: Drs. Mochamad Taufik, M.Pd. Mahasiswa S-3 UII DALWA Bangil

#menulis30esai_opiniromadhon1446H Esai ke 9:

HATIPENA.COM – Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, bulan di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, termasuk sedekah. Dalam kondisi saat ini, ketika banyak karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), angka kemiskinan meningkat, dan kejahatan melonjak sebagai dampak dari kesulitan ekonomi, sedekah menjadi solusi nyata untuk meringankan beban masyarakat. Islam telah menekankan pentingnya sedekah dalam membangun kesejahteraan sosial, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

Sedekah dalam Al-Qur’an: Kunci Keberkahan dan Keamanan Sosial

Allah SWT berulang kali menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa sedekah bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga instrumen sosial untuk mengatasi kesenjangan ekonomi. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 261, Allah berfirman:

“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).

Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah memiliki dampak yang luar biasa, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa sedekah yang dikeluarkan dengan ikhlas akan mendatangkan keberkahan yang tak terhitung jumlahnya, baik dalam bentuk materi maupun ketenangan jiwa.

Selain itu, Allah juga memperingatkan bahaya menahan harta tanpa berbagi kepada sesama. Dalam Surah Al-Hasyr ayat 7, Allah menegaskan bahwa harta bukanlah sesuatu yang harus ditimbun oleh segelintir orang, melainkan harus didistribusikan agar tidak terjadi ketimpangan sosial:

“… agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu…” (QS. Al-Hasyr: 7).

Jika kita aplikasikan dalam konteks saat ini, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, maka sedekah menjadi salah satu solusi agar kesejahteraan ekonomi tidak hanya terkonsentrasi pada segelintir orang kaya, tetapi juga dinikmati oleh masyarakat luas.

Hadis Nabi: Keutamaan Sedekah dan Dampaknya bagi Masyarakat

Rasulullah SAW- menekankan bahwa sedekah memiliki kekuatan untuk mengangkat kesulitan hidup seseorang. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi no. 614).

Hadis ini menegaskan bahwa sedekah bukan hanya menyucikan harta, tetapi juga menenangkan hati dan memberikan keberkahan dalam hidup. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa sedekah dapat menjadi pelindung dari keburukan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Bahkan, dalam hadis lain Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa sedekah bisa menjadi pelindung dari marabahaya:

“Bersegeralah bersedekah, karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.” (HR. Baihaqi).

Di tengah kondisi sulit akibat meningkatnya pengangguran dan kriminalitas, sedekah bisa menjadi solusi sosial. Jika setiap individu yang mampu menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu mereka yang kekurangan, maka kesenjangan sosial bisa dikurangi dan angka kriminalitas bisa ditekan.

Sedekah sebagai Solusi untuk Mengatasi Kemiskinan dan Kejahatan

Sejarah membuktikan bahwa Islam sejak awal mengajarkan keseimbangan sosial melalui sedekah. Dalam banyak masyarakat, kesenjangan ekonomi yang tinggi sering kali menjadi pemicu utama meningkatnya angka kriminalitas. Ketika seseorang merasa tidak memiliki jalan keluar dari kemiskinan, mereka cenderung mencari cara instan, termasuk melalui tindakan kriminal.

Al-Mawardi dalam kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah menjelaskan bahwa sedekah merupakan salah satu strategi Islam dalam mengatasi kemiskinan dan menjaga stabilitas sosial. Dengan adanya mekanisme berbagi seperti sedekah, zakat, dan wakaf, ketimpangan ekonomi dapat dikurangi, dan pada akhirnya, masyarakat menjadi lebih harmonis.

Jika kita melihat fenomena hari ini, di mana banyak orang kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi, maka sudah seharusnya mereka yang memiliki kelebihan harta lebih aktif dalam bersedekah. Rasulullah SAW bahkan mengajarkan bahwa sedekah bukan hanya tentang memberi uang, tetapi juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu, dan keterampilan.

Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Setiap sendi manusia harus bersedekah setiap harinya sejak matahari terbit. Engkau mendamaikan dua orang yang bertikai adalah sedekah. Engkau membantu seseorang naik ke kendaraannya atau mengangkat barangnya adalah sedekah. Perkataan yang baik adalah sedekah. Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa sedekah tidak selalu berbentuk uang. Memberikan pekerjaan kepada mereka yang kehilangan mata pencaharian, membantu tetangga yang kesulitan, atau sekadar memberikan senyuman yang menenangkan hati juga termasuk sedekah.

Kesimpulan: Ramadan Momentum Kebangkitan Sosial

Ramadan adalah bulan yang tepat untuk merefleksikan kembali betapa pentingnya berbagi dengan sesama. Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, sedekah bisa menjadi solusi sosial untuk mengatasi kemiskinan, menekan angka kriminalitas, dan menciptakan keseimbangan ekonomi.

Allah telah menjanjikan keberkahan bagi mereka yang bersedekah, sebagaimana disebutkan dalam Surah Saba’ ayat 39:

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasinya. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

Sebagai umat Islam, kita harus menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk lebih banyak bersedekah, membantu mereka yang kesulitan, dan mengamalkan nilai-nilai sosial yang diajarkan dalam Islam. Dengan begitu, kita tidak hanya meraih keberkahan di bulan suci ini, tetapi juga turut membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.(*)