Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung (Foto: Istimewa)
Oleh Akhmadi Sumaryanto
HATIPENA.COM – Pagi ini saya teringat lagu dolanan jaman anak-anak :
…
Mangke ibu mesti mbeto oleh-oleh
Kacang karo roti
kulo diparingi
(Nanti ibu mesti
membawa oleh-oleh
kacang dan roti
saya kan diberi)
Lagu sederhana dan mudah dipahami anak-anak. Menggambarkan harapan besar ketika ibu pergi, pulangnya membawa buah tangan. Namun dibalik itu ada pula kecemasan, akankah diberi sesuai harapan itu?
Beberapa hari lalu, saya juga ngobrol dengan seorang kawan, ketika keluarganya hajatan. Seperti biasa obrolan bermula dari nostalgia, sampai rencana masa depan. Saya tahu, kawan ini punya beberapa bidang tanah di kampung.
Pertanyaannya : setelah pensiun akan pulang kampung dan menghabiskan masa tua di rumah yang dibangun di tengah kebun. Seperti digambarkan Ahmad Albar : Huma di atas bukit.
Jawabannya mengejutkan : tidak. Saya tidak pulang kampung, dan tetap tinggal di seberang. Tempat tinggalnya sekarang di sebuah kota pulau terbesar di Indonesia. Saya kejar, lho kenapa? Saya semula menduga mau ngopeni kebun. Ndak boleh anak-anak, jawabnya. Lho kok?
Kawan kemudian bercerita. Waktu Covid-19 dan harus work from home (WFH), diajaklah keluarga tinggal di Lampung, sembilan bulan. Selama tinggal di Lampung, ada dua yang membuat ndak kerasan, sampah berserak dan cemas tentang keamanan.
Sementara di kota tempat tinggal dua hal itu tidak menjadi masalah. Kotanya bersih dan meski motor di parkir depan rumah, tidak khawatir hilang.
Inilah di antara tantangan yang dihadapi Iyai Mirza dan Mbak Jihan. Harap harap cemas rakyat Lampung, apakah janji-janji kampanye mereka dapat terwujud, seperti harapan anak menunggu oleh-oleh dari ibunya. Kecemasan rakyat, mampukah mereka berdua memimpin Lampung.
Sepulang dari Jakarta, pekerjaan berat menanti. Dua di antaranya : keamanan dan ketertiban masyarakat. Kalau urusan pangan, Lampung kaya. Urusan pendidikan, rakyat Lampung sudah paham, bila di Lampung pendidikan kurang, carilah ke Yogja.
Dalam surat Quraisyin ayat 4, di antara tugas pemimpin adalah : memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut. (*)