Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar
HATIPENA.COM – Saya pernah menulis soal derita CASN/PPPK. Tak sanggup lagi menunggu, akhirnya mereka berdoa bersama. Doanya di kolom komentar akun ini. Bunyinya hampir sama, seperti dikomandoi. Sampai Hp saya serasa mau pecah oleh notifikasi. Bulu kuduk saya juga merinding. Baru kali ini ada jutaan orang berdoa untuk menuntut haknya. Doa orang terzalimi makbul. Mungkin ada benarnya.
Hari ini, doa yang mereka lantunkan ke langit, terjawab. Kepastian pengangkatan mereka sebagai abdi rakyat sudah diputuskan oleh presiden. Sambil mencari takjil di Jalan Ampera Pontianak, yok kita bahas terkabulnya doa para CASN/PPPK.
Sebelumnya, ada jutaan CASN dan PPPK berdoa. Serentak. Dalam satu frekuensi. Mereka tidak butuh pengeras suara. Tidak perlu speaker Bluetooth. Langsung ke langit. Mereka berdoa agar Presiden Prabowo mendengar jeritan hati mereka. Hasilnya?
MenPANRB diam. Tapi tiba-tiba, Mensesneg buka suara. What? Kok bukan MenPANRB? Apakah ini pertanda? Apakah ini mukjizat? Apakah kita sedang hidup di dunia paralel? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, pengangkatan CASN dan PPPK kini dipercepat! Mungkin doa berjamaah memang lebih mustajab dari kebijakan pejabat.
Berdasarkan keputusan terbaru, CPNS akan diangkat paling lambat Juni 2025. PPPK? Sebelum Oktober 2025. Lebih cepat dari sebelumnya? Yes. Tapi tetap lebih lama dari yang dijanjikan? Double yes. Masih lebih cepat ketimbang harapan mantan balikan? Absolutely.
Padahal, sebelumnya, rencana pengangkatan CPNS sudah berubah-ubah seperti hubungan yang penuh ketidakpastian. Awalnya Maret 2025. Kemudian Oktober 2025. Lalu kembali ke Juni 2025. PPPK juga begitu. Dari Maret 2026, tiba-tiba maju ke Oktober 2025. Seolah-olah ini bukan jadwal kerja negara, tapi konser boyband K-Pop yang jadwalnya direvisi tiap minggu.
Para CASN marah. Banyak yang sudah resign dari pekerjaan lama. Mereka dijanjikan akan diangkat April atau Mei 2025. Janji? Iya. Ditepati? Tentu saja tidak. Seperti janji teman yang bilang “nanti traktir” tapi ujung-ujungnya pura-pura lupa dompet.
Protes meledak di Kalimantan Barat, NTB, dan Sulawesi Tenggara. Para CASN tidak terima. Mereka ingin kepastian. Seperti pacar yang sudah lima tahun pacaran tapi tidak kunjung dilamar. “Kami butuh kepastian, bukan PHP!” seru seorang demonstran yang matanya berkaca-kaca.
Mensesneg Prasetyo Hadi akhirnya bicara. “Penyelesaian pengangkatan ini agar ditindaklanjuti dan dilakukan sesuai dengan kesiapan masing-masing kementerian, lembaga, pemda dan, instansi terkait,” katanya dengan wajah yang penuh ketegasan.
Artinya? Ya kita lihat saja nanti. Karena dalam dunia birokrasi, “segera” bisa berarti besok, bulan depan, tahun depan, atau saat kita semua sudah pensiun. Tapi setidaknya, ada harapan. Seperti berharap diskon 90 persen di e-commerce, walau ujung-ujungnya tetap bayar harga asli.
Untuk para CASN dan PPPK, tetaplah semangat. Teruslah berdoa. Karena dalam dunia ini, ada tiga hal yang benar-benar mujarab: doa, tekanan publik, dan deadline yang makin dekat. (*)
#camanewak